Dear muslimah,
pakailah jilbabmu jangan pakai jilboob! Jilboob, apakah itu? Sebagian orang
mungkin sudah tidak asing dengan istilah tersebut. Istilah jilboob kian marak
seiring dengan maraknya berbagai model pakaian muslimah yang beredar di
masyarakat. Jilboob berasal dari kata jilbab yang diplesetkan, dan sayangnya
kata tersebut bermakna negatif. Ya, jilboob adalah istilah untuk pakaian
muslimah yang modelnya tidak sesuai dengan syariat. Jika, kita pernah menjumpai
model pakaian muslimah yang ketat membentuk lekuk tubuh, menerawang, kekecilan
sehingga saat bergerak ada sebagian anggota tubuh yang seharusnya tidak
terlihat menjadi sedikit muncul, itulah jilboob, pakaian muslimah yang kurang
sempurna menutupi aurat.
Berjilbab
adalah perintah wajib dari Allah SWT yang tertuang dalam kitab suci Al-Qur’an
maupun Hadist bagi muslimah yang telah mencapai usia baligh atau dewasa .
Sebagai perintah wajib tentulah dalam berjilbab ada aturan-aturan yang harus
ditaati agar dapat berjilbab dengan baik dan sempurna. Seiring berjalannya
waktu kesadaran wanita untuk berjilbab semakin meningkat dewasa ini, hal
tersebut dapat kita lihat banyak wanita yang mengenakan jilbab saat ke luar
rumah baik itu di sekolah, kampus, pasar, mall, kantor, dan sebagainya.
Seiring dengan berkembangnya tren fashion, ternyata membuat jilbab juga
terkena pengaruhnya, hal ini dibuktikan dengan seringnya kita jumpai beragam
model jilbab yang dikenakan oleh muslimah begitu pula beragamnya model jilbab
yang di jual, bahkan menjamurnya tutorial hijab yang beredar di sosial media
dan media cetak. Jilbab yang dulu dipandang kuno karena modelnya yang dirasa
itu-itu saja, kini juga muncul dengan pilihan beraneka ragam. Hal tersebut
ternyata mampu mengurangi keraguan dalam diri seorang perempuan ketika mereka
memutuskan untuk berjilbab sebab ada banyak pilihan model jilbab yang dapat
dipilih sesuai dengan keinginan mereka. Namun, ada hal perlu kita perhatikan
ketika memutuskan berhijrah dari menggunakan pakaian terbuka menjadi tertutup
(berjilbab), yaitu sudahkah jilbab kita tersebut sesuai dengan tuntunan agama?
Tentu kita tidak ingin terjebak mengikuti tuntunan berjilbab namun ternyata itu
bukan jilbab tetapi jilboob, bukan?
Jilbab adalah
alat untuk menutup aurat perempuan muslim sebagai bukti ketaatan terhadap
perintah Allah SWT. Maka, sudah pasti mengenakannya haruslah dengan
aturan-aturan yang telah dibuat-Nya pula, sekedar mengikuti tren saja tidaklah
cukup. Buku "Jilbab Bukan Jilboob" yang ditulis oleh Li Partic
ini hadir di tengah-tengah berkembangnya tren fashion sebagai bacaan yang
mengupas tuntas dengan bahasa yang ringan mengenai fenomena jilbab dan jilboob
saat ini. Buku ini memudahkan kita untuk mengetahui bagaimana menutup aurat
sesuai syariat, kesalahan-kesalahan dalam berhijab, mengenali dan memakai
pakaian muslimah yang sebenarnya, menerapkan cara berhias yang dianjurkan
agama, serta bebas dari jerat jilboob yang menyesatkan. Muslimah yang sedang
berproses untuk memakai jilbab yang baik, dapat menjadikan buku ini sebagai
referensi agar tidak tersesat dalam memaknai jilbab. Biar bagaimanapun
dibutuhkan ilmu yang baik untuk dapat menyempurnakan amalan termasuk dalam
berjilbab, jangan sampai hal tersebut menjadi bumerang bagi diri kita, jilbab
yang salah satu fungsinya untuk melindungi diri, jangan sampai justru
mengundang sesuatu yang merugikan diri sendiri akibat keteledoran diri. Mari
mulai intropeksi diri!
Judul | : Jilbab Bukan Jilboob | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
ISBN/EAN | : 9786020302430 / 9786020302430 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pengarang | : Li Partic |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Penerbit | : Gramedia Pustaka Utama | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Terbit | : 3 April 2014 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jumlah Halaman | :176 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
nice share sist, bagus artikelnya
BalasHapustenun ikat bandar