Senin, 28 Juli 2014

Zeti Arina: Mengenal Pajak dari Sosok Konsultan Pajak

Posted by Unknown on 07.08 with No comments


Orang bijak taat pajak, slogan ini sudah sangat akrab di telinga masyarakat. Sebuah slogan yang secara implisit menghimbau kepada semua orang untuk taat dalam memenuhi salah satu kewajibannya sebagai warga negara yaitu membayar pajak. Kenapa membayar pajak? Banyak manfaat yang di dapat dari pajak, pajak dapat digunakan untuk pembangunan negara kita tercinta yang keuntungan juga akan kembali pada diri sendiri, semakin kita taat dan tepat waktu membayar pajak, maka semakin cepat dan baik pula pembangunan sebuah negara berjalan, begitupun sebaliknya jika kita sebagai warga negara menunda-nunda bahkan mengabaikan pajak maka akan berdampak dengan terhambatnya pembangunan. Sayangnya, masih banyak beberapa orang yang belum tahu seluk beluk pengurusa pajak dan manfaatnya, padahal membayar pajak telat dari waktu yang diberikan tidak hanya memperlambat pembangunan negara, tetapi juga bisa merugikan diri sendiri, karena akan ada denda yang harus dibayar karena keterlambatan, itu artinya nominal uang yang harus dibayarkan menjadi lebih besar dari yang seharusnya dibayarkan.

Kehadiran konsultan pajak memberikan manfaat bagi masyarakat maupun korporasi yang secara undang-undang telah termasuk dalam golongan wajib pajak, dengan adanya konsultan pajak kita menjadi terbantu dalam memahami berbagai hal tentang pajak seperti perhitungan berapa jumlah rupiah yang harus kita alokasikan untuk membayar pajak berdasarkan harta yang kita miliki atau keuntungan yang kita dapat bila kita menjalani sebuah usaha, ditambah lagi perhitungan pajak bisa menjadi rumit bila terjadi perubahan peraturan negara yang juga berhubungan dengan pajak. Seperti kata Zeti Arina, CEO Artha Raya Consultant, tugas seorang konsultan pajak adalah memberikan edukasi yang dapat menuntun klien untuk memahami bagaimana membayar pajak dengan benar, hemat, dan tidak menyalahi aturan, sehingga kewajiban membayar pajak bisa terlaksana dengan baik. Zeti, begitu biasanya perempuan yang juga aktif menjadi salah satu pengurus Ikatan Konsultan Pajak Indonesia ini dipanggil, menceritakan bahwa sebagai orang yang di anggap paham dengan persoalan pajak, profesi konsultan pajak sering dianggap bisa dimanfaatkan untuk memanipulasi data agar dapat mengurangi pajak yang harus dibayarkan kepada negara. Namun, bagi pemegang gelar Magister Management dari Universitas Airlangga ini, menangani soal pajak tidak boleh memakai prinsip ABS alias Asal Bapak Senang, semua perhitungan harus dilakukan dengan aturan yang benar, dengan akuntabilitas dan transparansi perhitungan yang jelas. Sebagai seorang konsultan pajak, ia memiliki tekad untuk bisa memberikan penyuluhan kepada masyarakat secara luas, agar masyarakat semakin melek pajak, dan juga terbantu dalam melaksanakan kewajiban membayar pajak dengan benar serta lancar, yang akhirnya akan berdampak pada proses pembangunan negara yang baik.  

Zeti Arina

Sabtu, 26 Juli 2014

Vanya Sunanto, Keluar dari Zona Nyaman Menyambut Tantangan

Posted by Unknown on 06.04 with No comments


Seberapa besar kita menyukai tantangan bisa jadi juga tergantung dengan seberapa besar keberanian kita keluar dari zona nyaman. Setidaknya dari sosok perempuan bernama Vanya Sunanto kita akan mengetahui kisahnya keluar dari zona nyaman dan berani mengambil tantangan dalam perjalanan karirnya di bidang sales. Meski kini memilih menerjunkan diri dalam dunia sales, Vanya mengaku bahwa background yang dimiliki bukan berasal dari sales. Pengalamannya menggeluti bidang sales masih terbilang relatif singkat yaitu sekitar 4 tahun, walau demikian, Sarjana Komunikasi Massa dari salah satu perguruan tinggi bergengsi LSPR ini terlihat begitu handal mengurusi hal-hal yang berhubungan dengan sales, keahliannya tersebut ia dapat tidak terlepas dari pengalaman karir yang dijalani sebelumnya, seperti menjadi salah satu personil penting  di Female Daily. Vanya merupakan salah satu rekrutan paling awal, dan dari sinilah ia menemukan kecintaannya pada dunia pekerjaan yang berhubungan dengan public relation, bidang komunikasi, dan juga sales. Dalam bidang komunikasi, kecintaannya tak sekedar ia terapkan dalam pekerjaan, tapi juga dalam tulisan-tulisan yang ia publikasikan di Female Daily, sedangkan pada bidang lainnya prestasi yang ia raih adalah mendapatkan kontrak dari Nokia, bukan hanya itu saja, nama-nama besar lainnya seperti  Unilever Group (Sunsilk, Clear, Dove, dll), P&G (Olay, SKII, dll), Estee Lauder, Clinique, L’Oreal, Lancome, Banana Republic, Acer, Samsung, hingga Mizone juga pernah ia kelola sebagai klien.

Terbiasa menangani beberapa brand besar dan sudah familiar di masyarakat, tidak menyurutkan langkahnya untuk bergabung dalam mengelola sebuah produk terobosan terbaru di bidang teknologi bernama Touchpoint yang merupakan mesin layar sentuh yang banyak dipakai di pusat perbelanjaan besar guna membantu pengunjung pusat perbelanjaan tersebut. Keyakinan akan produk yang menjanjikan serta stabilitas perusahaan adalah faktor pertimbangan utama baginya, selain sebagai pilihan untuk peningkatan karir tentunya. Vanya mendapatkan kepercayaan untuk mengemban jabatan sebagai Vice President (VC) of Sales dari Touchpoint. Tugas dan tanggung jawab terbesarnya adalah memperkenalkan Touchpoint sebagai produk yang dapat menjadi solusi lengkap bagi kebutuhan klien-kliennya, ia juga harus memastikan keberhasilan penjualan Touchpoint serta menjaga relasi yang baik dengan para kliennya. Beberapa mal yang telah menggunakan fasilitas Touchpoint di antaranya Senayan City, Central Park, Plaza Indonesia, Baywalk Mall, Kuningan City, dan Emporium Mall Pluit. Pada tahun 2014 ini Vanya menargetkan akan memasang  100 Touchpoint di 10 pusat perbelanjaan terdepan di Ibu Kota. Vanya optimis bahwa produknya akan mendapat sambutan baik oleh para pelanggan, mengingat Touchpoint adalah produk lengkap dengan teknologi terbaik dan tiada tandingannya pada produk sejenisnya di Indonesia, bahkan dengan Touchpoint kita juga bisa mencetak langsung voucher diskon dari lebih dari 50 merchant yang telah bekerjasama dengan Touchpoint. Tercatat jumlah voucher yang telah tercetak mencapai 2000 lembar per bulannya, hal tersebut merupakan salah satu bukti banyak pengunjung yang memanfaatkan fasilitas Touchpoint.


Banyaknya Pengalaman yang dimilikinya dalam menaklukan tantangan demi tantangan tidak membuatnya cepat berpuas diri, ia merasa masih banyak ilmu yg harus dicari, untuk itu ia melanjutkan kuliah mengambil gelar di MBA IPMI International Business School. Selain itu untuk mengasah kemampuannya ia juga rajin membaca buku, menghadiri berbagai event, dan menjadi pembicara. Vanya memiliki tips-tips tersendiri dalam menghadapi tantangan yaitu memiliki keberanian, keyakinan, mampu berkomunikasi, dan selalu mengembangkan diri.

credit

Jumat, 25 Juli 2014

Berbelanja Menjadi Lebih Mudah dengan Touchpoint

Posted by Unknown on 20.41 with No comments

Shopping alias berbelanja di mal siapa yang nggak suka? Biasanya orang pergi ke mal karena ingin membeli suatu keperluan atau sekedar hang out dan window shopping. Mal memang menjadi salah satu pilihan tempat yang banyak dikunjungi, karena ada banyak hal disana, mau belanja dari fashion sampai gadget canggih, mau main game, mau mencoba menu makanan beraneka ragam, mau nonton film keluaran terbaru, atau sekedar refreshing pikiran, semua ada, all in one deh pokoknya!

Buat kamu yang suka nongkrong di mal, pernah nggak ngerasa bete karena sudah capek-capek muter-muter seluruh area mal tetapi tidak menemukan barang yang diinginkan? Nah, sekarang kamu nggak perlu bete lagi karena sudah alat yang memudahkan kamu ketika berkunjung ke mal, dengan alat ini kamu bisa tahu lokasi tenant tempat barang incaran kamu dijual. Bukan itu saja dengan alat ini kamu juga bisa tau info-info tentang produk diskon dan sale, promo produk dari brand favoritmu, dan masih banyak lagi tentunya.  Pasti jadi kepo ya sama alat canggih ini, alat ini namanya Touchpoint, bentuknya seperti Iphone dalam ukuran raksasa alias besar, dengan ukuran 42 inci menggunakan teknologi layar sentuh. Yup, tinggal sentuh layarnya, maka alat ini akan menjadi “guide” kamu menemukan berbagai info yang kamu butuhkan. Bukan hanya itu, kamu juga bisa mencetak voucher diskon berbagai produk yang sedang digelar di mal langsung dari Touchpoint, lho. Asyik kan?

Touchpoint memang terbilang masih baru di Indonesia, Vanya Sunanto selaku Vice President (VC) of Sales Touchpoint mengatakan bahwa Touchpoint adalah produk mutakhir yang dilengkapi dengan teknologi terbaik yang nggak ada tandingannya dengan produk sejenisnya di Indonesia. Ia yakin bahwa Touchpoint dapat diterima dengan baik. Vanya optimis dalam waktu dekat bisa menargetkan 100 Touchpoint di 10 pusat perbelanjaan terdepan di Jakarta. Kalau kamu pengen tahu tentang alat canggih ini, mal-mal seperti Senayan City, Central Park, Plaza Indonesia, Emporium Pluit Mall, Baywalk Mall, dan Kuningan City sudah melengkapi diri dengan Touchpoint. Selamat menikmati mudahnya berbelanja nggak pake ribet ya, guys!

credit

Kamis, 24 Juli 2014

Stefi Siera Ngangi: Sosok Muda Pendiri 3 Sekolah

Posted by Unknown on 07.47 with No comments
Decak kagum meluncur dari bibir ketika melihat sosok wanita muda satu ini. Betapa tidak, di usia yang masih muda perempuan cantik bernama Stefi Siera Ngangi ini telah memimpin tiga lembaga pendidikan formal dan non formal yang semuanya merupakan lembaga pendidikan yang didirikannya sendiri. 

Sejak kecil waktu Siera memang banyak digunakan untuk berbagai kegiatan yang berhungungan dengan seni dan pendidikan, yang kemudian mengantarkannya mendirikan lembaga pendidikan non formal di bidang kesenian dengan nama Stefie’s House of Creativity (SHOC). Sebagai pusat kreatifitas seni SHOC menyediakan sarana dan prasarana untuk pembinaan dan pengembangan bakat dalam bidang kesenian meliputi modeling, dance, dan balet. Tidak ada patokan umur untuk menjadi murid SHOC, sebab Siera beserta staf-staf pengajar disana siap untuk melatih murid dari berbagai usia, mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa.

Kesuksesannya mengemudikan roda bisnis di bidang pendidikan, tidak terlepas dari peran orang tua yang telah mengajarinya arti sebuah kemandirian. Salah satu yang diajarkan kedua orang tua Siera kepadanya adalah bagaimana mewujudkan cita-citanya dengan hasil keringatnya sendiri. Selain itu, orang tuanya juga memberikan kepercayaan padanya untuk ikut mengelola tempat les bahasa inggris hingga akhirnya berdirilah dua lembaga pendidikan formal yaitu Kiwikids Preschool & Kindergarten dan Kiwi School.  

Ketiga sekolah yang didirikannya tersebut bukan sekedar bisnis di bidang pendidikan yang dijalaninya untuk mencapai kemandirian finansial semata, tetapi juga karena kecintaannya terhadap dunia pendidikan dan anak-anak. Bagi Siera melihat pertumbuhan anak-anak didiknya dari yang semula belum bisa apa-apa menjadi pribadi yang mandiri adalah hal yang menyenangkan. Untuk memberikan yang terbaik bagi peserta didik di sekolahnya, Siera pun terus meningkatkan kemampuan dirinya dalam bidang pendidikan dengan terus menimba ilmu melalui berbagai seminar yang ia ikuti tentang edukasi, dan juga melanjutkan kuliah lagi di bidang Montessori Education. 

Kini ketiga sekolah yang berlokasi di kota Bekasi tersebut, telah memiliki beberapa cabang di seputaran Jakarta dan sekitarnya, bahkan Kiwikids Preschool and Kindergarten telah memilik cabang di Batam.  Impian terbesar Siera adalah bisa membawa bisnis yang didirikannya go international, selain itu ia ingin memperbesar sanggar tari yang ia kelola menjadi dance academy ternama dan memiliki gedung pementasan sendiri. 

Stefi Siera Ngangi