Senin, 10 November 2014

Cari Ilmu Bisnis, SBO aja!

Posted by Unknown on 20.44 with No comments


Berbisnis? Siapa yang tidak ingin, banyak hal yang bisa kita dapatkan dengan berbisnis,seperti kebebasan finansial, waktu  yang fleksibel, ikut berkontribusi membuka lapangan pekerjaan dan memperkaya peredaran produk-produk dalam negeri, ditambah lagi di jaman serba modern yang ditunjang dengan kecanggihan teknologi berbisnis dirasa menjadi lebih mudah, berbeda dengan beberapa tahun yang lalu saat teknologi belum secanggih sekarang, saat seseorang akan memulai bisnis ia akan memikirkan biaya membangun ataupun menyewa sebuah tempat, selain itu tidak banyak sarana yang bisa menunjang untuk promosi hingga ke penjuru dunia. Sangat berbeda dengan sekarang, bisnis tidak hanya sekedar dilakukan ditempat , namun antar pulau bahkan antar benua.

Bisnis saat ini memungkinkan untuk dilakukan oleh siapapun, dengan modal sekecil apapun . Bagaimana bisa? Tentu bisa, sebab segala sesuatu itu ada ilmunya, bukan? Bagi anda, yang ingin memulai bisnis, namun belum paham bagaimana ilmu dan cara memulainya, anda bisa mempertimbangkan untuk mengikuti sekolah bisnis. Wah, ingin coba-coba berbisnis harus sekolah juga ya, mana sempat? Jika, ada pikiran seperti itu dalam benak anda, maka anda tidak perlu khawatir, anda tidak harus bersekolah seperti umumnya siswa yang datang ke sekolah selama berjam-jam dengan dari pagi sampai sore, sebab sekolah yang dimaksud adalah Sekolah Bisnis Online (SBO). Sesuai dengan namanya sekolah ini dilakukan secara online, sehingga memungkinkan bagi semua orang untuk dapat mengikutinya, sebab jarak tidak menjadi halangan. SBO didirikan oleh Muri Handayani, seorang mompreneur pemilik bisnis RaZha & Co dan seorang online business coach.  Hani sekaligus bertindak sebagai mentor, melalui wawancara ia menceritakan motivasinya mendirikan SBO berangkat dari pengalamannya harus mondar-mandir dari satu tempat ke tempat lain untuk mengikuti beberapa seminar dan workshop bisnis demi meningkatkan bisnis yang digelutinya. Hani merasakan betul betapa repotnya hal itu, apalagi jika ada banyak seminar dan workshop yang harus diikuti, dan jaraknya sangat jauh bahkan sampai ke luar kota, terlebih statusnya sebagai seorang ibu yang tidak mungkin bisa seenaknya meninggalkan tanggung jawab menjaga anak, ia pun pernah membawa semua anaknya turut serta yang berarti ia harus merogoh biaya lebih dalam lagi untuk akomodasi. Melalui SBO ia ingin memberi kemudahan bagi yang ingin belajar bisnis dengan tidak harus datang dan duduk berjam-jam di dalam ruangan, karena SBO menggunakan sistem online dan waktunya pun fleksibel.

Selain itu, bagi para alumni SBO tidak dilepaskan begitu saja, meskipun kelas telah berakhir mereka akan dikumpulkan dalam sebuah grup di akun facebook, dan dapat saling berkenalan dengan alumni antar angkatan. Sehingga ruang diskusi masih terbuka lebar bagi para alumni, sebagai seorang online business coach Hani paham bahwa komunitas memiliki kekuatan untuk mencapai kesuksesan. Hani memiliki target untuk mencetak 2.000 alumni di akhir tahun 2015, Hani ingin semakin banyak orang yang percaya diri untuk berwirausaha dan bisa memiliki penghasilan sendiri sehingga dapat membantu perekonomian keluarga. Bagi anda yang tengah menimbang-nimbang keinginan untuk berbisnis tidak ada salahnya untuk mengikuti SBO dan mencari informasinya di fanpage SBO, sesuai dengan slogannya, dengan SBO gaptek hilang rejeki datang.

sumber

Minggu, 09 November 2014

Pahlawan Bersenjata Pena

Posted by Unknown on 19.04 with No comments


Semangat pagi teman, berjumpa lagi dengan hari senin, sebagian dari kita mungkin ada yang sedang mengawali hari ini dengan rutinitas yang sangat padat setelah kemarin menikmati weekend yang "damai". Namun, tidak.perlu latah mengikuti orang-orang yang meneriakkan "I hate monday" ya, sayang bukan jika pagi ini kita awali dengan keluhan, mari kita sambut hari dengan penuh optimisme dan apalagi hari.ini bertepatan dengan hari pahlawan yg jatuh pada tanggal 10 November harus punya semangat 45, kita coba untuk terinspirasi semangat pahlawan yang tak lelah dan gentar memperjuangkan kemerdekaan NKRI. Kini, kita sebagai generasi penerus sudah bisa menikmati hasil perjuangan mereka, kita bisa hidup di Negara yang telah berdaulat dan merdeka. Namun, tongkat estafet perjuangan belum berhenti, kita memiliki tanggung jawab untuk mengisi kemerdekaan dengan berbuat kebaikan dan menebar hal-hal yang bermanfaat.

Siapapun kita dan apapun profesi kita, kita semua memiliki pilihan untuk melakukan yang terbaik sekecil apapun itu tapi bisa bermanfaat bagi sendiri maupun sesama. Pahlawan jaman dulu pun menempuh berbagai cara untuk mencapai kemerdekaan, tidak hanya dengan perang, tetapi juga melalui jalur diplomasi dan juga literasi. Literasi? Dengan tulisan kah maksudnya? Secara spesifik iya, tentu tidak akan lekang dalam ingatan kita perjuangan R.A. Kartini dalam mewujudkan emansipasi wanita, bukan? Beliau berjuang agar kaumnya dapat mendapatkan hak untuk memperoleh pendidikan yang layak, segala perjuangan beliau abadi dalam tulisan, hingga sampai ke anak cucunya dan generasi penerus bangsa sekarang.

Sebagaimana pedang, tulisan pun memiliki kekuatan yang dahsyat, mungkin kita pernah menangis membaca sebuah tulisan, tertawa, dan bahkan termotivasi, itu adalah beberapa bukti kekuatan tulisan. Salah satu sosok yang begitu concern dalam bidang penulisan adalah Indari Mastuti, CEO Indscript corp, yang telah banyak meneluarkan puluhan judul buku. Tidak hanya itu, ia juga tidak pelit untuk membagi ilmunya kepada orang lain. Hal itu terbukti dengan ia mendirikan komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis yang dikenal dengan akronimnya IIDN, dan juga Sekolah Perempuan. Indari Mastuti memang telah jatuh cinta dengan dunia menulis sejak duduk di bangku sekolah, ia merasakan betul manfaat menulis, dan baginya semua perempuan cocok menjadi penulis. Dengan menulis kita bisa mencurahkan ide, cerita, opini, atau bahkan motivasi. Apa yang ada dipikiran kita dapat terdokumentasi dengan rapi dalam bentuk tulisan, sehingga sampai anak cucu kita kelak tulisan tersebut dapat dibaca. Mungkin, akan berbeda jika hanya disimpan dalam bentuk memori ingatan. Ditambah lagi, tulisan kita dapat dibaca oleh banyak orang dan memberi manfaat bagi orang tersebut, karena tulisan juga memiliki kekuatan maka tulislah hal-hal yang baik dan positif, tidak perlu menulis sesuatu yang bersifat provokatif dan negatif. Sudah siap untuk menggoreskan tinta perjuangan kita? Mari angkat pena kita, menjadi pahlawan bersenjata pena.


sumber



Sabtu, 08 November 2014

Membidik Target Menulis dengan Metrik

Posted by Unknown on 07.49 with No comments
Apa yang menjadi kendala dalam menulis? Masalah Konsistensi dan manajemen waktu adalah dua dari banyak hal yang menjadi kendala bagi seseorang untuk disiplin menulis. Ada kalanya seseorang ingin sekali menuangkan ide-ide atau cerita yang ada dalam pikirannya, namun tak dapat dilakukan karena beberapa alasan seperti banyak pekerjaan lain yang harus dilakukan, kurangnya kemampuan mengatur waktu, malas, bingung bagaimana harus memulai, dan lain-lain. Menulis membutuhkan tekad yang kuat dalam diri, jika kita ingin menjadi penulis yang handal maka kita harus bersedia menyisihkan waktu untuk menulis. Menurut Indari Mastuti, founder Ibu-Ibu Doyan Nulis yang lebih dikenal dengan nama bekennya IIDN, untuk menjadi seorang penulis, seseorang tidak memerlukan bakat, tapi kemauan untuk menjalani proses yaitu berlatih setiap saat, terus dan terus tanpa berhenti hingga menghasilkan karya besar. Namun, demikian bukan berarti dalam proses tersebut kita tidak menemui kendala sama sekali, dalam perjalanannya menjadi seorang penulis ia pun pernah mengalami kondisi stuck dimana ide terasa buntu. Bayangkan, ternyata penulis sekaliber Indari Mastuti yang telah menelurkan puluhan judul buku pun pernah mengalami keadaan yang tidak menyenangkan selama menulis. Berarti adalah wajar jika dalam proses menulis kita pun menemukan kendala, hanya saja pada akhirnya semua kendala dalam menulis akan terasa mudah untuk dilalui jika kita mampu menemukan solusinya. 

Beruntung, saat ini sudah ada alat bantu yang memudahkan kita untuk menjadwalkan agenda menulis. Alat bantu tersebut bernama metrik penulisan. Metrik telah melalui tahap uji coba selama satu tahun, dan terbukti efektif meningkatkan produktivitas dalam menulis bagi mereka yang berkomitmen untuk konsisten menerapkannya. Metrik akan membantu kita untuk lebih mudah memasang target menulis setiap hari. Sebagai contoh, bagi penulis yang ingin menyusun naskah buku sebanyak 120 halaman dalam waktu sebulan, target tersebut ia bagi menjadi per hari, hingga di dapat 120 halaman : 30 hari = 4 halaman, maka target ideal yang harus ia capai adalah 4 halaman per hari. Metrik penulisan akan memudahkan kita dalam mencatat target-target tersebut, begitu juga ketika ternyata dalam satu hari ada target yang tidak dipenuhi, maka kekurangan tersebut menjadi hutang menulis yang dibayarkan di hari berikutnya, semakin banyak hutang menulis yang dimiliki atau ditunda, maka semakin banyak pula PR menulis, namun semakin kita menulis sesuai target atau bahkan melebihi target, maka akan semakin baik dan memudahkan kita selanjutnya. Nah, jadi dengan metrik kita juga jadi tahu dan bisa mengukur sejauh mana konsistensi kita dalam menulis, bukan?

Selain itu dengan hasil catatan metrik kita juga dapat menganilisis hal-hal apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan dalam menulis, seperti saat kita dapat melebihi target di waktu tertentu, kita bisa menganilisis apa yang membuat kita bisa melakukannya pada hari itu, begitu pun saat tidak mencapai target. Jika kita mengetahui sumber masalah akan lebih mudah untuk mencari solusi, dan jika menemukan sumber kekuatan akan lebih mudah lagi untuk meningkatkan diri. Tunggu apa lagi? Mari kita jadikan metrik sebagai partner dalam menulis!

metrik penulisan


Kamis, 06 November 2014

Customer “Hit and Run”, Slow Aja Lagi!

Posted by Unknown on 18.19 with No comments
Seiring dengan berkembangnya teknologi, ternyata merambah juga pada perkembangan dunia bisnis. Jika dulu untuk membeli sesuatu mengharuskan kita untuk datang ke tempat penjualnya, sekarang hal tersebut tidak harus kita lakukan lagi. Banyak orang yang memanfaatkan fasilitas teknologi dengan mendirikan online shop, tidak perlu definisi panjang x lebar x tinggi kan untuk menjelaskan apa sih online shop itu? Kita-kita pasti sudah tahu, pada saat log in ke sosial media, seringnya selain melihat status juga akan melihat barang dagangan dipajang disitu, atau kamu sendiri salah satu owner online shop? Banyak alasan kenapa seseorang mendirikan online shop, bisa karena ingin belajar bisnis dengan cara “trial and error” yaitu coba-coba dengan memajang satu atau dua foto dagangan dan dipromosikan kepada teman di dunia maya, bisa juga karena kemudahan yang didapat dengan online shop seperti tidak perlu sedia tempat/toko, tidak perlu menyediakan barang karena bisa pakai sistem dropship, atau bisa juga karena ingin lebih mengembangkan bisnis yang sudah dijalankan dengan sistem offline agar semakin dikenal luas oleh masyarakat. Selain itu seperti hubungan simbiosis mutualisme, keberadaan online shop juga memudahkan pembeli, pembeli tidak perlu ke luar rumah muter-muter dari satu toko ke toko yang lain untuk menemukan barang yang diinginkan, cukup search dan menggerakkan layar sampai barang yang diinginkan ketemu, apalagi saat ini pihak bank juga memberikan kemudahan dalam transaksi pembayaran yang juga bisa dilakukan secara online.

Bagi kamu pemilik online shop, dalam interaksi dengan calon customer pasti pernah menemukan karakter mereka yang berbeda-beda. Ada yang langsung to the point tanya kesediaan barang dan bayar, ada yang bertele-tele tanya ini itu meskipun ada yang akhirnya deal membeli walau tidak jarang ada yang ujung-ujungnya nggak jadi, hehe…gimana ya rasanya? Ada lagi lho yang lebih parah, ini nih yang biasanya paling bikin bete yaitu customer yang “hit and run”, hit and run disini maksudnya adalah ketika customer tersebut telah sepakat membeli barang yang diinginkannya tetapi tidak kunjung membayar dan akhirnya menghilang tidak ada kabar. Wah, kok gitu ya? Dalam wawancara bersama Muri Handayani owner Razha & Co, ia mengatakan bahwa ia pernah mengalami kejadian seperti itu. Lalu, bagaimana reaksi Hani, begitu ia disapa, ketika menemukan customer yang hit and run? “kuncinya ya sabar aja” begitu ia menjawab. Kemudian Hani melanjutkan, jika ada customer yang seperti itu kita ingatkan dulu dengan bahasa yang baik satu kali, jika tidak ada respon, kedua kali kita tanyakan kembali bagaimana kabarnya, sebab siapa tahu si customer ini sedang tertimpa musibah. 

gambar ini beredar di beberapa sosial media :D

Apa yang Hani katakan ada benarnya juga, biar bagaimanapun dalam online shop kita berinteraksi melalui dunia maya dan tidak tahu apa yang terjadi di dunia nyata, untuk itu penting untuk saling percaya dan berpikir positif. Masih kata Hani, jika memang tak kunjung ada kabar dan sudah melewati batas waktu booking barang, maka sebagai owner ia berhak menjual kembali barang tersebut kepada publik. Baginya, tidak perlu sampai harus judes pada customer, Hani percaya Allah bersama orang-orang yang sabar. Dengan bersikap judes kepada customer yang bertindak tidak seperti yang kita inginkan hanya akan merugikan diri kita sendiri, sebab bisa jadi customer akan kapok belanja pada kita di lain waktu. Rejeki sudah di atur oleh Yang Maha Kuasa, jika kita tetap baik, bersabar, dan ikhlas, Insya Allah akan dibukakan pintu rejeki dari yang lain. Terus berpikir dan bertindak positif karena itu adalah investasi jangka panjang, begitu pungkasnya. Setiap online shop pasti punya aturan main sendiri-sendiri ya? Tapi semua pasti setuju keramahan dan best service is everything! Jangan sampai penjualnya nggak sabar, pembelinya bubar! 

credit

Rabu, 05 November 2014

Pajak Atau Palak?

Posted by Unknown on 18.27 with No comments
Setelah berumah tangga saya baru merasakan pengalaman membayar pajak, bagaimana tidak sebagai anak saya termasuk cuek terhadap urusan orang tua, setahu saya yang namanya pengeluaran dalam rumah tangga itu seputar biaya makan, perabot rumah tangga, sekolah, dan biaya tidak terduga seperti ketika kita sedang sakit. Ternyata, pengeluaran rumah tangga itu lebih dari itu! Salah satunya adalah untuk membayar pajak, saya sadar betul saya kurang teredukasi mengenai hal satu ini, sebab bagi saya pajak itu adalah sesuatu yang wajib dibayar oleh sebuah instansi atau perusahaan, atau oleh perorangan tetapi hanya orang yang kaya raya saja, bukan dibebankan kepada rumah tangga seperti pada umumnya. Selama ini saya keliru, rumah tangga juga dikenai wajib pajak, pajak apa saja yang wajib dibayarkan? Beberapa diantaranya seperti pajak kendaraan, pajak bumi dan bangunan,dan pajak penghasilan. Wah, ternyata ada bermacam-macam pajak juga ya yang harus dibayarkan dalam satu rumah tangga? Yup, tentu! Sebab, sesungguhnya setiap diri diberikan kewajiban membayar pajak, yang membedakan adalah besaran prosentase pajak dan jenis pajak yang harus dibayarkan.
Seperti yang diungkapkan oleh Zeti Arina, seorang konsultan pajak sekaligus CEO Artha Raya Counsultan bahwa selama ini masyarakat Indonesia kurang aware dengan pajak, pajak menjadi pembahasan yang cenderung dihindari sebab dirasa bertele-tele perhitungannya. Selain itu definisi pajak sendiri adalah iuran yang bersifat memaksa dari Negara, dari definisinya saja sudah terdengar tidak menyenangkan, dilogika seperti apapun tidak ada orang yang suka dipaksa membayarkan sejumlah uang tertentu, kesannya seperi dipalak ya? Ups…tentu itu adalah pemikiran orang yang kurang pengetahuan mengenai pajak seperti saya ini. Untuk itu Zeti yang berasal dari kota kelahiran Bapak Proklamator kita ini, bertekad kuat untuk mengedukasi masyarakat soal pajak. Masyarakat harus tahu bahwa pajak sangatlah penting bagi pembangunan di Indonesia, sebab pajak merupakan urat nadi pendapatan Negara, tanpa pajak kita tidak akan dapat merasakan jalanan yang mulus, subsidi kebutuhan pokok, subsidi kesehatan, intinya pembayaran pajak yang kita keluarkan adalah untuk kepentingan kita sendiri yang manfaatnya juga bisa dirasakan oleh banyak orang.
Perempuan yang juga menjabat sebagai ketua Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) Surabaya ini tidak ingin ketidaktahuan dan ketidakpedulian masyarakat terhadap pajak akan merugikan dirinya sendiri, sebagai konsultan yang telah banyak berpengalaman di dunia perpajakan ia meyampaikan bahwa orang yang bermasalah dengan pajak tidak selalu orang yang nakal atau memang sengaja tidak membayar pajak. Betapa pentingnya bagi kita untuk mengetahui dan menunaikan pajak, mari menjadi orang bijak yang taat membayar pajak! 
sumber

Memandang Kanker dari Sisi yang Tidak Angker

Posted by Unknown on 06.05 with No comments
Hidup adalah rahasia Illahi begitulah orang bijak mengatakan, kita sebagai manusia tidak pernah tahu apa yang akan terjadi pada diri kita ke depan. Begitupun yang dialami oleh Tri Wahyuni Zuhri, tidak pernah terbayangkan sebelumnya di awal tahun 2013 ia mendapat vonis dari dokter bahwa di dalam tubuhnya telah bersarang sel kanker tiroid jenis pappiler, dan telah mencapai stadium lanjut. Kanker, satu kata yang menjadi momok bagi semua orang, berapa nyawa telah terenggut akibat penyakit ini, sebagai manusia biasa reaksi Yuni pada saat menerima vonis tersebut adalah shock, sedih, takut, dan perasaan-perasaan negatif lainnya yang tidak dapat ia bohongi. Tetapi tidak ada suatu kejadian yang dialami oleh seorang manusia melainkan dari kejadian tersebut terkandung hikmah. Pada akhirnya ia dapat bangkit menghadapi kenyataan dan mengambil hikmah dari kejadian yang dialaminya tersebut. Melalui percakapan online ia menuturkan “sisi postitif kanker yang bisa saya ambil hikmahnya tidak langsung serta merta saya dapatkan. semua butuh proses, waktu yang cukup panjang. hikmahnya baru bisa saya lihat setelah saya benar-benar dalam fase menerima dan iklas dengan kehadiran kanker ini dalam hidup saya.. dari sana lah perjuangan saya melawan kanker bukan hanya sekedar fight saya dan kanker” 

Berkat dukungan dari keluarga dan sahabat jugalah fase-fase terpuruk yang pernah dirasakannya mampu ia lalui. Kini, Yuni dapat memandang hidup dengan positif dan menjalaninya dengan penuh semangat dan harapan. Bahkan dengan kesehariannya menjalani kehidupan dengan statusnya sebagai penyintas kanker, ia mampu menghasilkan sebuah karya di tengah-tengah masyarakat. Karya tersebut adalah sebuah buku yang ditulisnya dengan judul “Kanker Bukan Akhir Dunia”. Tidak salah jika dengan menganalisis judulnya, kita berpikir bahwa buku ini adalah buku yang berisi tentang pengalaman si penulis dengan penyakit kanker. Ide membuat buku tersebut memang muncul dari pengalaman pribadinya menghadapi penyakit dengan urutan atas yang mengancam jiwa tersebut. Yuni berbagi kisah hidupnya sebagai survivor kanker mulai sejak awal vonis itu jatuh pada dirinya hingga pengalamannya menjalani berbagai pengobatan. Tidak sekedar mengenai pengalaman hidup saja, dalam bukunya juga terdapat motivasi, informasi dan pengetahuan tentang kanker, serta mitos-mitos seputar kanker yang ada, dan kisah-kisah dari para survivor kanker lainnya. 

Dalam percakapan online, ia juga berbagi kisah penggarapan buku “Kanker Bukan Akhir Dunia”. Proses penulisan buku ini berjalan selama kurang lebih dua bulan. Yuni menyukai dunia tulis menulis, ia adalah seorang blogger yang aktif menulis dan juga menjabat sebagai koordinator wilayah Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) Kalimantan Timur. Selama pengerjaan buku sebagian besar ia lakukan di atas tempat tidur,di tengah kondisi kanker yang sudah bermetase ke tulang belakang, yang membuatnya harus menahan rasa sakit dan nyeri yang mengganggu. Meski demikian dorongan menyelesaikan begitu kuat, sehingga perlahan-lahan ia tetap berusaha menulis buku tersebut. Ada satu motivasi dalam dirinya, bahwa ia ingin jika kelak telah tiada, setidaknya ia bisa meninggalkan sebuah buku yang bermanfaat bagi orang lain. Buku ini layak menjadi bacaan siapapun, bukan hanya penyintas kanker semata, mengingat kanker saat ini tidak hanya mengintai mereka yang secara genetik memiliki keluarga penyintas kanker, tetapi siapa saja bisa terancam terkena kanker melalui pola hidup, asupan makanan, dan lain-lain. Melalui buku ini penulis mengajak kita semua untuk lebih aware terhadap kesehatan dan juga peduli untuk melakukan deteksi dini kanker. 

sumber

Selasa, 04 November 2014

Melirik Bisnis Online Shop

Posted by Unknown on 16.15 with No comments
Online shop, siapa yang tidak kenal dengan istilah ini? Di era serba digital ini dunia bagaikan dalam genggaman, hanya dengan klik atau menekan-nekan tombol pada gadget yang kita miliki membuat hampir semua keperluan dapat kita penuhi. Dunia online memang memberi kemudahan dalam banyak urusan, jual-beli dan urusan pembayaran dapat dilakukan tanpa harus terlalu banyak menggerakkan badan untuk ke tempat tujuan. siapapun yang memiliki akun sosial media, pasti sudah pernah mengetahui eksistensi online shop ini atau bahkan pernah menggunakan layanan online shop untuk membeli sesuatu yang dibutuhkannya. 

Adalah Muri Handayani seorang perempuan yang telah berstatus sebagai ibu dari dua orang anak yang memiliki sebuah bisnis online shop. Hani begitu ia disapa adalah pemilik usaha Razha & co yang bergerak dibidang keperluan sandang muslimah. Produk utama yang ditawarkannya berupa pernak-pernik perlengkapan hijab seperti handsock (sarung tangan), dalaman jilbab atau yang biasa kita kenal dengan ciput, baju manset, dan kini sedang merambah pada produksi kerudung dan juga mendulang sukses dengan sambutan yang sangat baik dari customer.

Bisnis Razha & co ini bukanlah bisnis pertama yang digelutinya, sebelumnya terhitung enam bisnis telah menempa dirinya hingga menjadi seperti sekarang ini. Hani merasa bahwa bisnis inilah yang paling cocok dengan dirinya. Berwirausaha adalah panggilan hati bagi Hani, itulah sebabnya sebelum menikah ia telah mengazamkan diri untuk berbisnis, selain agar ia tetap dapat menemani buah hati tentunya.

Bisnis yang besar membutuhkan kerja keras dan perjuangan yang besar pula, rasanya sangat mustahil jika harus dilakukan sendiri bukan? Untuk itu dalam mengemudikan bisnisnya ini, ia pun menawarkan kepada mereka yang berminat menjadi agen. Tidak tanggung-tanggung, dengan kualitas produk yang baik, Razha & co selalu memiliki agen yang bertambah setiap bulannya, total hingga mencapai ratusan agen yang tersebar diseluruh nusantara dan mancanegara, selain itu salah satu faktor lainnya adalah Razha & co memberi kemudahan persyaratan bagi siapa saja yang ingin menjadi agen dan distributor serta memberikan bonus-bonus menggiurkan bagi mereka yang memiliki prestasi terbaik. Hani memiliki impian besar untuk memberangkatkan umroh para agen dan distributor, sebagai seorang pebisnis patutlah ia mendapat dua acungan jempol untuk kerja kerasnya membangun bisnis  dan kemurahan hatinya kepada para mitra bisnisnya :)