Minggu, 29 Juni 2014

Agar Memilih Sekolah Tak Seperti Membeli Kucing Dalam Karung

Posted by Unknown on 08.17 with No comments


Sebentar lagi tahun ajaran baru yang dinanti-nati oleh anak sekolah akan tiba. Beberapa orang tua dan anak disibukkan dengan kegiatan mempersiapkan kenaikan kelas dan beberapa lainnya ada yang tengah sibuk mempersiapkan sekolah baru. Memilih lembaga pendidikan bagi anak dewasa ini agaknya tidak semudah membalik telapak tangan, banyaknya lembaga pendidikan yang berdiri baik dari pemerintah maupun swasta memberikan alternatif bagi para orang tua dalam memilih pendidikan yang tepat bagi buah hati. Di sisi lain, menjamurnya lembaga pendidikan menuntut orang tua untuk lebih jeli dalam memilih, mengenal dengan baik lingkungan dan kurikulum lembaga pendidikan serta kualitas dan kepribadian guru dan staf sekolah. Seperti yang diungkapkan oleh  Siera Ngangi, pendiri 3 sekolah yang terletak di bekasi ini mengatakan,  lingkungan yang baik dapat menjadi sarana belajar.

Agar memilih sekolah tidak seperti membeli kucing dalam karung, Siera biasanya wanita ini disapa memberikan beberapa tips salah satunya adalah dengan mencari lembaga pendidikan yang menyediakan program 'free trial class' sehingga dapat melihat dan merasakan langsung proses belajar mengajar. Beberapa sekolah memang sudah ada yang menyediakan fasilitas free trial class  dimana anak dapat mencoba “calon” sekolahnya terlebih dahulu dalam rentang waktu yang singkat untuk melihat cocok atau tidak dirinya berada di sekolah tersebut, tanpa orang tua harus membayar sejumlah uang selayaknya ketika akan mendaftar untuk memasuki suatu sekolah.
credit
Satu hal yang juga tidak boleh dilupakan adalah melibatkan anak dalam memilih sekolah untuknya. Kenali dengan baik karakter anak, serta ajak anak dalam menentukan sekolah yang akan dimasukinya. Bagi Siera menanyakan kepada anak apakah dia suka atau tidak dengan lembaga pendidikan yang direkomendasikan oleh orang tua sangatlah penting. Jangan lagi jadikan anak hanya sebagai objek yang tinggal menerima apa yang sudah dipilihkan orang tua untuknya ternasuk dalam hal mencari sekolah, tetapi jadikan anak sebagai subjek yang ikut berpartisipasi dalam menyampaikan keinginan dan memilih sekolah impiannya. Hal tersebut penting untuk dilakukan mengingat yang akan menjalani kegiatan belajar mengajar di sekolah adalah anak sendiri. Untuk itu libatkan anak dalam sebuah diskusi hangat yang akrab tentang sekolah yang diinginkannya.

           Sebagaimana tujuan berdirinya sebuah lembaga pendidikan yaitu untuk mencerdaskan anak bangsa, membangun karakter yang kuat dan budi pekerti yang baik serta mengembangkan potensi yang dimiliki, maka sudah seharusnya sebagai orang tua kita berusaha untuk jeli dan bijak dalam memilih lembaga pendidikan yang dapat memberikan hak kepada anak untuk dapat merasakan suasan belajar yang aman, nyaman, berkualitas baik, dan menyenangkan. Selamat mempersiapkan sekolah bagi buah hati, parents! ^_^

Jumat, 13 Juni 2014

ODOA, alternatif kegiatan yang bermanfaat bagi IRT

Posted by Unknown on 23.44 with No comments

Apakah anda salah satu IRT yg sering merasa jenuh atau stress dengan rutinitas anda sehari-hari. Apakah anda sering merasa kesulitan untuk mencari cara mengusir rasa stres yang sering menghinggapi diri anda? Atau anda IRT yang sedang mencari alternatif kegiatan bermanfaat setelah seharian berkutat dengan pekerjaan rumah? Mari berpengangan tangan, karena kita sama, dan saya akan mengajak anda untuk mengenal salah satu cara yang mungkin belum terpikirkan oleh anda sebelumnya, apakah itu?
Berawal dari keinginan untuk mencari kegiatan di luar kegiatan domestik sebagai IRT, dan bisa mengasah minat dan kemampuan saya terhadap satu bidang tertentu tapi tak harus meninggalkan rumah (duh ribet ya), jatuhlah pilihan saya untuk mengikuti kegiatan "Kelas Menulis Artikel"  yang di adakan secara online oleh Indari Mastuti, founder Ibu-Ibu Doyan Nulis atau yang juga terkenal dengan sebutan IIDN, banyak hal yg saya dapatkan disini, mulai dari ilmu sampai teman baru dari berbagai latar belakang.

Nah yang saya ingin bagi adalah salah satu metode yang ada disana untuk mengasah kemampuan menulis yang ternyata juga berdampak secara emosional. Metode tersebut adalah ODOA yang merupakan kependekan dari One Day One Article. One day one article (ODOA) adalah metode dimana menjadikan menulis sebagai kegiatan sehari-hari dengan target satu hari satu tulisan (lebih, lebih baik tentunya). Untuk menindaklanjuti dari serangkaian kegiatan menulis, ODOA pun dijadikan sebagai kompetisi sehat bagi para alumni kelas penulisan, bahkan kini telah berjalan ODOA gelombang ke-2 dan memasuki batas akhir kompetisi (ODOA dimulai pada awal bulan dan berakhir di akhir bulan sekaligus keputusan dari juri), rencanya  ODOA gelombang ke-3 akan diadakan setelah berakhirnya ODOA ke-2 tepatnya pada bulan Agustus. Dalam ODOA peserta kompetisi akan diberikan materi yang nantinya wajib diolah menjadi tulisan yang orisinil. ODOA tidak sekedar kompetisi belaka, sebab keuntungan lain yang bisa didapat adalah dengan ber-ODOA kemampuan menulis jadi lebih terasah karena secara langsung, ODOA juga menjadi sarana latihan menulis.

Mengapa menulis? Sebab menulis memiliki banyak manfaat, coba kita buka google, akan banyak tulisan yang membahas tentang manfaat tulisan, untuk personal branding, product branding, untuk mendapatkan penghasilan, melepaskan energi negatif, sebagai sarana menuangkan ide-ide yang tersimpan di dalam otak sehingga tidak hilang begitu saja, dll.

Apa saja yg ditulis? Sebenarnya tidak ada pakem, tulis saja sesuka hati apa yang ingin ditulis, mulai dari hal-hal menarik yang kita temui dari kegiatan sehari-hari, berita yg sedang hangat di media, fenomena unik yang kita temui, sosok inspiratif yang kita kenal atau kita jumpai, dsb. Hmmm, kalo IRT apa saja ya yang bisa ditulis? jangan berkecil hati dulu, banyak hal yang bisa ditulis, tumbuh kembang si kecil, hikmah yang kita dapatkan ketika bersilaturrahim, atau mau menulis tentang berita politik yang sedang hangat boleh, boleh saja, tulis saja pandangan kita terhadap apa yang kita lihat, kita dengar, kita baca, pelan-pelan kita akan menyadari banyak bahan tulisan yang ada disekitar kita.

Hal-hal yang harus diperhatikana apa saja? Bagi saya dalam ber-ODOA sebisa mungkin menulis hal yang bermanfaat, tidak provokatif, boleh menulis hal yg kontrovesial asal tetap memberikan pesan positif.

Bagaimana manajemen waktu ber-ODOA? Pengalaman saya, sebagai IRT dan memiliki satu balita, menulis memang sulit dilakukan sesuka hati, terkadang ada ide yang muncul tetapi ketika ingin menulis, baru menekan tombol on di laptop ternyata si kecil sudah merajuk, atau mungkin ada hal lain yang membuat keinginan untuk menulis tidak dapat dilakukan saat itu juga. solusinya, memiliki media lain yang dapat dijadikan sebagai tempat menyimpan sementara tulisan/ide-ide yang berseliweran di kepala, agar tidak hilang atau bingung ketika akan memulai.

So, mulai tertarik untuk ber ODOA? Yuk, kita mulai dari sekarang, ternyata menjadi IRT tidak berarti harus berkutat dengan tugas domestik saja ya, ada kegiatan yang juga bisa dilakukan seperti ODOA yang tentunya bermanfaat, stres hilang dan kemampuan menulis pun terasah, siapa tahu kelak apa yang kita tulis bisa menjadi buku, selamat mencoba.. ^^

 14029468211799005044