Senin, 03 Maret 2014

Being Wonderful Wife to Create A Wonderful Family

Posted by Unknown on 06.38 with 1 comment


Memiliki keluarga idaman yang sakinah, mawaddah, wa rahmah adalah impian semua pasangan suami istri. Untuk dapat mewujudkannya maka masing-masing suami dan istri harus dapat menjalankan perannya secara baik dan saling mendukung. Kebetulan ada GA bertema “wonderful wife” dan kebetulan saya juga adalah seorang istri (eh ngaruh nggak ya soalnya di aturan sepertinya tidak dicantumkan kalo yang ikutan harus yang sudah berstatus istri, siapa tahu calon istri juga boleh, hehehe) saya ingin berbagi sedikit dari pemahaman tentang bagaimana menjadi wonderful wife. Hmm.. being wonderful wife, could I? Bagi saya pribadi tidak ada istri yang sempurna, yang ada adalah istri yang mau belajar dan berusaha menjadi lebih baik bagi keluarganya. Disadari atau tidak keharmonisan dan kehangatan di dalam rumah tangga itu tergantung bagaimana karakter istri, bayangkan kalo si istri karakternya pemarah, suami jadi nggak betah di rumah, anak-anak lebih suka mencari “perhatian” di luar, tetapi jika istri adalah orangnya yang hangat, sabar, penuh kasih sayang, maka nyamanlah semua orang yang ada didalamnya.Di dalam rumah seorang istri adalah pusat yang memberikan pengaruh kuat keadaan di dalam rumah. Dalam agama pun sudah banyak dibahas tentang peranan seorang istri yang begitu penting bagi keluarganya. Banyak sekali karakter yang harus dimiliki seorang istri untuk menjadi wonderful wife, bahkan dengan banyaknya tugas-tugas dari peran seorang istri yang harus dijalani, saya berani bilang 3 tidaklah cukup :D tapi karena si empunya GA pengennya 3 akan saya tulis 3 karakter terbaik untuk menjadi wonderful wife. 

1.      1. Setia, harga mati
Seorang istri yang baik haruslah mempunyai karakteristik yang setia. Saya tempatkan dinomor satu karena bagi saya ini yang paling penting. Eitts setia itu ternyata panjang juga loh kalo dijabarkan. Bagi saya setia tidak hanya sekedar memastikan bahwa fisik kita bersama orang yang kita cintai, tetapi setia juga mencakup pandangan, perhatian, hati, yang kita berikan kepada pasangan. Istri yang setia tentulah istri yang pandai dalam melayani. Jangan remehkan soal kesetiaan dengan mengganggap bahwa setia adalah tidak selingkuh alias tidak zina, bagi saya bukan hanya itu saja. Zaman dan teknologi yang berkembang dengan pesat ini terkadang membuat kita asyik dengan dunia sendiri dan cenderung egois, maraknya media sosial juga bisa menjadi celah bagi setan untuk menggoda kita menuju ketidaksetiaan. Sudahkah kita menjaga kehormatan diri saat suami tidak di rumah, kira-kira dengan siapa saja kita berinteraksi ketika suami tidak ada atau saat tidak sedang bersama suami karena bekerja mungkin, bukan bermaksud su’udzon ketika ada yang berinteraksi dengan lawan jenis, biarpun seorang ibu rumah tangga tidak dipungkiri juga berinteraksi dengan lawan jenis, tukang sayur misalnya, tukang bersih-bersih lingkungan, tukang antar undangan syukuran, dll. Tetapi interaksi seperti apa dulu, sesuatu yang penting atau hanya sekedar keasyikan bercanda haha-hehe sampai kebablasan, tetap ya antara laki-laki dan perempuan tetap ada batasnya, dan perlu diperhatikan baik di dunia nyata maupun maya. Kemudian dalam berpenampilan terkadang kita repot-repot berdandan ketika mau kondangan, tetapi kalo di depan suami hanya ala kadarnya,alih-alih ingin dicintai apa adanya. Tidak dapat dipungkiri kalo menjadi istri yang sejuk dipandang mata bagi suami adalah anjuran juga bagi wanita untuk menjadi istri yang baik,nggak harus seperti artis yang sliwar-sliwer di tivi kok, minimal jaga kebersihan dan kerapian, aroma dapurnya juga jangan terlalu lama dibiarkan melekat (ngomong sama kaca :D). Tetap jaga penampilan ketika diluar agar tidak terlalu mencolok hingga mengundang mata-mata liar yang bisa membuat suami tidak ridho. 

2.      2. Keibuan
Istri yang baik adalah istri yang memiliki karakter keibuan, artinya sebagai istri dia juga paham akan perannya sebagai ibu bagi anak-anak. Keibuan disini tidak melulu digambarkan sebagai sosok yang anggun,kalem,halus,lembut bak sutra (ngomong kaya gini karena yang nulis ini jauh dari karakter itu :D) sudah tahu sosok Bu Risma Walikota Surabaya? Bagi saya beliau juga memiliki karakter keibuan yang kuat, karena keberaniannya, perhatiaannya, cepat tanggap, dan heroik. Intinya karakter keibuan disini adalah orang yang bisa menunjukkan dan memberikan perhatian dan rasa sayang dengan caranya masing-masing tetapi bisa sampai dan diterima oleh semua orang, bukan hanya sesuatu yang dia lakukan berdasarkan ego saja. Selain itu sosok keibuan juga selayaknya diiringi dengan rasa haus akan ilmu, dalam merawat dan mendidik anak misalnya, cari ilmunya cari apa yang terbaik, jangan hanya mengandalkan kata orang dulu begini begitu, kita sudah dimudahkan oleh teknologi dalam mengakses ilmu dan informasi, manfaatkan, cari tahu! Kenapa sih kok pada kenceng kasih ASI ke anak,kenapa sih kok ada yang bilang calistung di usia dini baik ada yang tidak, gimana ya biar anak percaya diri, gimana ya biar anak tidak pemarah, gimana ya biar anak nggak picky eater, gimana mengajarkan anak mulai beribadah, anak saya nanti dipondokin, homeschooling,atau sekolah biasa saja ya, dll. Anak adalah titipan, titipan yang bukan sekedar disuruh untuk dikasih makan. Jangan sampai yang menitipkannya pada kita kecewa. Berusaha jadi Ibu yang peduli, jangan hanya mengejar kesenangan pribadi terus menggampangkan urusan yang satu ini. Apalagi masalah mendidik anak itu diidentikkan dengan kita, wanita, iya soalnya laki-laki alias si bapaknya dikodratkan untuk urusan mencari nafkah dan umat. Eh, menjadi Ibu itu juga mengurus umat loh, beda lahan aja :D

3.      3. Mandiri
Beberapa artikel yang pernah saya baca yang membahas tentang karakter mandiri yang dilekatkan pada seorang wanita itu maksudnya adalah bisa cari duit sendiri, tetapi bagi saya tidak hanya sekedar itu dan tidak melulu tentang itu. Mandiri disini berkaitan dengan tugas seorang istri yang tidak bisa dibilang sedikit, kalo tidak salah pernah ada ungkapan seperti ini, pekerjaan seorang istri itu dari terbitnya matahari sampai terlelapnya suami dimalam hari, panjang sekali ya..jangan remehkan urusan beres-beres rumah, mencuci, mengepel, setrika, memasak, coba saja hitung berapa jarak yang ditempuh bolak-balik ke depan-ke belakang rumah,belum lagi ngurus anak apalagi kalo yang punya balita dan batita,ada nggak ya kalo jaraknya kayak Jakarta-bandung? *lebayy :D  Seorang istri yang mandiri adalah juga istri yang tanggap dalam melakukan suatu kerjaan saat suami tidak ada dirumah, mampu mengambil keputusan, dan mampu menghandle apa yang menjadi tugasnya dengan baik, tetapi tetap ya bukan status atau label saja yang kita kejar, memaksakan diri untuk bisa semuanya biar dibilang mandiri, atau nggak mau dibilang manja, mandiri bukan berarti apa-apa dilakukan sendiri, ingat manusia makhluk sosial yang juga butuh uluran tangan, jangan segan-segan untuk berbagi dengan pasangan.
Begitulah 3 karakter yang penting untuk menjadi wonderful wife to create a wonderful family, so we can get a wonderful life :D eh ada pesan dan tips mewujudkannya yang terlupakan, yang paling penting jalani peran sebagai istri dengan perasaan  happy, jangan sampai kita tidak bahagia dan stress sendiri, suami dan anak kita membutuhkan istri dan ibu yang bahagia, yang ridho mempersembahkan yang terbaik bagi keluarga.

 Last but not least, semoga tulisan ini bermanfaat bagi diri sendiri dan semuanya. Terima kasih untuk Bu Ida Nurlaili karena telah menyelenggarakan event GA ini, setidaknya salah satu hal yang telah saya dapatkan sebelum pengumuman pemenang adalah saya telah jadi pemenang dari pertarungan hati saya dengan rasa enggan dan tidak pede untuk menulis terlebih mengikuti event GA ini, akhirnya blog yang  telah lama saya cuekin, saya sambangi kembali (kasihan sarang laba-labanya sudah dimana-mana, belum lagi tikus dan kecoa,, *lol :D ). Buat saya blog ibu sudah cukup baik penataannya, beberapa artikel sejenis sudah disendirikan sesuai dengan labelnya, benar seperti yang sudah ibu singgung di syarat dan ketentuan lomba, kalo bagi saya tampilannya perlu dibikin menarik, misalnya perpaduan warna yang lebih memanjakan mata (maaf mungkin kalo ini masalah selera pribadi saja ^_^), kalo kontennya sudah bagus bikin penasaran untuk baca semua tulisan-tulisan bu ida. Dan satu lagi sering-sering ngadain GA ya bu, biar si malas nulis ini punya alasan untuk nulis, hehehe. Salam kenal ya bu.. :)