Memiliki keluarga idaman yang sakinah, mawaddah, wa rahmah
adalah impian semua pasangan suami istri. Untuk dapat mewujudkannya maka
masing-masing suami dan istri harus dapat menjalankan perannya secara baik dan
saling mendukung. Kebetulan ada GA bertema “wonderful wife” dan kebetulan saya
juga adalah seorang istri (eh ngaruh nggak ya soalnya di aturan sepertinya
tidak dicantumkan kalo yang ikutan harus yang sudah berstatus istri, siapa tahu
calon istri juga boleh, hehehe) saya ingin berbagi sedikit dari pemahaman
tentang bagaimana menjadi wonderful wife. Hmm.. being wonderful wife, could I?
Bagi saya pribadi tidak ada istri yang sempurna, yang ada adalah istri yang mau
belajar dan berusaha menjadi lebih baik bagi keluarganya. Disadari atau tidak
keharmonisan dan kehangatan di dalam rumah tangga itu tergantung bagaimana
karakter istri, bayangkan kalo si istri karakternya pemarah, suami jadi nggak
betah di rumah, anak-anak lebih suka mencari “perhatian” di luar, tetapi jika
istri adalah orangnya yang hangat, sabar, penuh kasih sayang, maka nyamanlah
semua orang yang ada didalamnya.Di dalam rumah seorang istri adalah pusat yang
memberikan pengaruh kuat keadaan di dalam rumah. Dalam agama pun sudah banyak
dibahas tentang peranan seorang istri yang begitu penting bagi keluarganya.
Banyak sekali karakter yang harus dimiliki seorang istri untuk menjadi
wonderful wife, bahkan dengan banyaknya tugas-tugas dari peran seorang istri
yang harus dijalani, saya berani bilang 3 tidaklah cukup :D tapi karena si
empunya GA pengennya 3 akan saya tulis 3 karakter terbaik untuk menjadi wonderful
wife.
1. 1. Setia, harga mati
Seorang istri yang baik haruslah mempunyai
karakteristik yang setia. Saya tempatkan dinomor satu karena bagi saya ini yang
paling penting. Eitts setia itu ternyata panjang juga loh kalo dijabarkan. Bagi
saya setia tidak hanya sekedar memastikan bahwa fisik kita bersama orang yang
kita cintai, tetapi setia juga mencakup pandangan, perhatian, hati, yang kita
berikan kepada pasangan. Istri yang setia tentulah istri yang pandai dalam
melayani. Jangan remehkan soal kesetiaan dengan mengganggap bahwa setia adalah
tidak selingkuh alias tidak zina, bagi saya bukan hanya itu saja. Zaman dan
teknologi yang berkembang dengan pesat ini terkadang membuat kita asyik dengan
dunia sendiri dan cenderung egois, maraknya media sosial juga bisa menjadi
celah bagi setan untuk menggoda kita menuju ketidaksetiaan. Sudahkah kita
menjaga kehormatan diri saat suami tidak di rumah, kira-kira dengan siapa saja
kita berinteraksi ketika suami tidak ada atau saat tidak sedang bersama suami
karena bekerja mungkin, bukan bermaksud su’udzon ketika ada yang berinteraksi
dengan lawan jenis, biarpun seorang ibu rumah tangga tidak dipungkiri juga
berinteraksi dengan lawan jenis, tukang sayur misalnya, tukang bersih-bersih
lingkungan, tukang antar undangan syukuran, dll. Tetapi interaksi seperti apa
dulu, sesuatu yang penting atau hanya sekedar keasyikan bercanda haha-hehe
sampai kebablasan, tetap ya antara laki-laki dan perempuan tetap ada batasnya,
dan perlu diperhatikan baik di dunia nyata maupun maya. Kemudian dalam
berpenampilan terkadang kita repot-repot berdandan ketika mau kondangan, tetapi
kalo di depan suami hanya ala kadarnya,alih-alih ingin dicintai apa adanya. Tidak
dapat dipungkiri kalo menjadi istri yang sejuk dipandang mata bagi suami adalah
anjuran juga bagi wanita untuk menjadi istri yang baik,nggak harus seperti
artis yang sliwar-sliwer di tivi kok, minimal jaga kebersihan dan kerapian,
aroma dapurnya juga jangan terlalu lama dibiarkan melekat (ngomong sama kaca
:D). Tetap jaga penampilan ketika diluar agar tidak terlalu mencolok hingga
mengundang mata-mata liar yang bisa membuat suami tidak ridho.
2. 2. Keibuan
Istri yang baik adalah istri yang memiliki
karakter keibuan, artinya sebagai istri dia juga paham akan perannya sebagai
ibu bagi anak-anak. Keibuan disini tidak melulu digambarkan sebagai sosok yang
anggun,kalem,halus,lembut bak sutra (ngomong kaya gini karena yang nulis ini
jauh dari karakter itu :D) sudah tahu sosok Bu Risma Walikota Surabaya? Bagi saya
beliau juga memiliki karakter keibuan yang kuat, karena keberaniannya,
perhatiaannya, cepat tanggap, dan heroik. Intinya karakter keibuan disini
adalah orang yang bisa menunjukkan dan memberikan perhatian dan rasa sayang
dengan caranya masing-masing tetapi bisa sampai dan diterima oleh semua orang,
bukan hanya sesuatu yang dia lakukan berdasarkan ego saja. Selain itu sosok
keibuan juga selayaknya diiringi dengan rasa haus akan ilmu, dalam merawat dan
mendidik anak misalnya, cari ilmunya cari apa yang terbaik, jangan hanya
mengandalkan kata orang dulu begini begitu, kita sudah dimudahkan oleh
teknologi dalam mengakses ilmu dan informasi, manfaatkan, cari tahu! Kenapa sih
kok pada kenceng kasih ASI ke anak,kenapa sih kok ada yang bilang calistung di
usia dini baik ada yang tidak, gimana ya biar anak percaya diri, gimana ya biar
anak tidak pemarah, gimana ya biar anak nggak picky eater, gimana mengajarkan anak mulai beribadah, anak saya
nanti dipondokin, homeschooling,atau
sekolah biasa saja ya, dll. Anak adalah titipan, titipan yang bukan sekedar
disuruh untuk dikasih makan. Jangan sampai yang menitipkannya pada kita kecewa.
Berusaha jadi Ibu yang peduli, jangan hanya mengejar kesenangan pribadi terus
menggampangkan urusan yang satu ini. Apalagi masalah mendidik anak itu
diidentikkan dengan kita, wanita, iya soalnya laki-laki alias si bapaknya
dikodratkan untuk urusan mencari nafkah dan umat. Eh, menjadi Ibu itu juga
mengurus umat loh, beda lahan aja :D
3. 3. Mandiri
Beberapa artikel yang pernah saya baca yang
membahas tentang karakter mandiri yang dilekatkan pada seorang wanita itu
maksudnya adalah bisa cari duit sendiri, tetapi bagi saya tidak hanya sekedar
itu dan tidak melulu tentang itu. Mandiri disini berkaitan dengan tugas seorang
istri yang tidak bisa dibilang sedikit, kalo tidak salah pernah ada ungkapan
seperti ini, pekerjaan seorang istri itu dari terbitnya matahari sampai
terlelapnya suami dimalam hari, panjang sekali ya..jangan remehkan urusan
beres-beres rumah, mencuci, mengepel, setrika, memasak, coba saja hitung berapa
jarak yang ditempuh bolak-balik ke depan-ke belakang rumah,belum lagi ngurus
anak apalagi kalo yang punya balita dan batita,ada nggak ya kalo jaraknya kayak
Jakarta-bandung? *lebayy :D Seorang
istri yang mandiri adalah juga istri yang tanggap dalam melakukan suatu kerjaan
saat suami tidak ada dirumah, mampu mengambil keputusan, dan mampu menghandle
apa yang menjadi tugasnya dengan baik, tetapi tetap ya bukan status atau label
saja yang kita kejar, memaksakan diri untuk bisa semuanya biar dibilang
mandiri, atau nggak mau dibilang manja, mandiri bukan berarti apa-apa dilakukan
sendiri, ingat manusia makhluk sosial yang juga butuh uluran tangan, jangan
segan-segan untuk berbagi dengan pasangan.
Begitulah 3 karakter yang penting untuk menjadi wonderful wife to create a wonderful family,
so we can get a wonderful life :D eh ada pesan dan tips mewujudkannya yang
terlupakan, yang paling penting jalani peran sebagai istri dengan perasaan happy, jangan sampai kita tidak bahagia
dan stress sendiri, suami dan anak kita membutuhkan istri dan ibu yang bahagia,
yang ridho mempersembahkan yang terbaik bagi keluarga.
Last but not least, semoga tulisan ini bermanfaat bagi diri sendiri
dan semuanya. Terima kasih untuk Bu Ida Nurlaili karena telah menyelenggarakan
event GA ini, setidaknya salah satu hal yang telah saya dapatkan sebelum
pengumuman pemenang adalah saya telah jadi pemenang dari pertarungan hati saya
dengan rasa enggan dan tidak pede untuk menulis terlebih mengikuti event GA
ini, akhirnya blog yang telah lama saya
cuekin, saya sambangi kembali (kasihan sarang laba-labanya sudah dimana-mana,
belum lagi tikus dan kecoa,, *lol :D ). Buat saya blog ibu sudah cukup baik
penataannya, beberapa artikel sejenis sudah disendirikan sesuai dengan
labelnya, benar seperti yang sudah ibu singgung di syarat dan ketentuan lomba,
kalo bagi saya tampilannya perlu dibikin menarik, misalnya perpaduan warna yang
lebih memanjakan mata (maaf mungkin kalo ini masalah selera pribadi saja ^_^),
kalo kontennya sudah bagus bikin penasaran untuk baca semua tulisan-tulisan bu
ida. Dan satu lagi sering-sering ngadain GA ya bu, biar si malas nulis ini
punya alasan untuk nulis, hehehe. Salam kenal ya bu.. :)