Senin, 29 Juni 2015

LGBT: Benci Perilakunya Bukan Orangnya?

Posted by Unknown on 19.13 with 3 comments
Dulu waktu masih jadi jomblo selama 23 tahun, saya adalah orang yang sering menanggapi sesuatu dengan lempeng. Ada fenomena apa ya cuek saja, biarlah orang dengan pilihannya, suka-suka mereka, saya tidak peduli, saya tidak menanggung akibat dari perbuatan mereka, terlebih sepertinya saya “sombong” merasa bahwa apapun pilihan orang lain itu tidak akan mempengaruhi pilihan dan kehidupan saya. Ya, bagi saya ketidakpedulian itu adalah bentuk kepedulian yang paling baik, bagaimana tidak? dengan tidak peduli kita kan seperti memberi kebebasan kepada orang lain untuk menjalani pilihan hidupnya, sebagaimana saya juga ingin bebas menjalani kehidupan saya. This is me, young and free!

Setelah menjadi Ibu sebagian besar cara pandang saya berubah *lirik haru anak*. Ketidakpedulian dan kesombongan dimasa muda saya itu seperti tidak relevan untuk saya terapkan pada keluarga saya, saya sadar saya keliru dengan sikap apatis saya dulu itu. Kini, saya telah memiliki amanah terbesar yang pernah saya terima dalam hidup yaitu seorang anak, seorang anak yang akan tumbuh dewasa dengan harapan menjadi generasi yang lebih baik dari generasi sebelumnya. Namun, saya sadar saya berada pada zaman yang berbeda dengan zaman saya kecil dulu. Beberapa fenomena yang terjadi saat ini membuat saya mengernyitkan dahi. Contohnya kaum LGBT dibelahan dunia lain yang sedang merayakan legalitas yang baru saja mereka dapatkan, bertambah lagi satu negara yang melegalkan LGBT dan negara itu adalah negara adi daya, negara super power (you know what). LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender) as we know adalah sebuah perilaku seksual yang menyimpang, note menyimpang!

Entah akan dicap apa saya, pobhia mamarika, sok berteori konspirasi atau apalah-apalah. Yang jelas kita tahu bahwa dalam suatu komunitas itu, tidak akan berhenti dalam jumlah tertentu, sebuah komunitas akan memperluas jangkauan untuk mendapatkan member yang lebih banyak lagi dan lebih luas lagi, tidak hanya dari satu daerah. Mereka akan mencari dan terus mencari anggota yang senasib dan akan memperkuat diri, bisa dilihat dengan semakin bertambahnya negara yang melegalkan LGBT. Kurang lebih seperti itu bukan karakteristik sebuah komunitas? Sehingga, bukan hal yang tidak mungkin wabah LGBT akan sampai di negara kita, para pelaku tidak malu-malu lagi karena mereka sekarang memiliki legalitas (membayangkannya saja ngeri, naudzubillahi min dzalik..)

Mengenai teman-teman yang dengan tegas meremove dan memblokir pertemanan orang-orang yang memasang simbol pelangi pada foto profil mereka, saya rasa sah-sah saja. Saya justru heran, ketika ada yang nyinyir mengatakan “gitu aja sudah mendapat reaksi nggak enak, dianggap begini begitu, dikatain ini itu” padahal sudah jelas simbol pelangi khususnya di FB memang sengaja dibuat dalam rangka merayakan legalisasi kebebasan LGBT, wajar jika ada yan terkejut ketika ada yang memasang simbol itu dan menanyakan apa maksudnya, jika memang menolak LGBT kenapa harus memasang, jika memang mendukung apa maksudnya?

Ada yang bilang bahwa  LGBT itu hanyalah cara mereka agar diakui eksistensinya, oh ya? Diakui eksistensinya atau perilakunya? We do know they are exist kok, ada juga yang bilang semestinya kita iba pada mereka dan merangkul. Saya setuju bahwa kita harus merangkul dan membantu mencari solusi agar mereka bisa kembali ke jalan yang benar, tapi tentu saja mereka yang ingin sembuh dari penyakitnya itu atau mereka yang mau diajak untuk sembuh, bukan yang menolak untuk disembuhkan merasa itu hak mereka bahkan hak mereka juga untuk menularkan “virus” tersebut pada orang lain. Naudzubillah.. So,sorry to say, bagi saya mereka yang menuntut perkawinan LGBT legal adalah mereka yang bebal. Lihat saja, tuntutan yang mereka ajukan agar apa yang mereka lakukan dilegalkan, berarti mereka memang ingin hidup dengan perilaku menyimpangnya itu dan tidak ingin “diganggu”.. Bukankah orang bijak adalah orang yang sadar bahwa dalam hidup ini kita bebas memilih pilihan, tetapi tidak bebas memilih konsekuensinya. Lucu, ketika nanti mereka memilih untuk hidup dengan perkawinan homoseksual tetapi mereka menginginkan memiliki anak, sedangkan anak hanya bisa didapat dengan perkawinan heteroseksual. Mereka sudah memilih untuk “stay” dengan perilakunya itu tetapi mereka tidak mau menerima konsekuensinya, dan minta diakui serta simpati dunia? Makhluk macam apa mereka ini? Hiks, Allah please keep my mouth from saying something bad.

Pada akhirnya kita benar-benar harus menyadari bahwa kita berada di akhir zaman, zaman dimana fitnah (ujian) dunia begitu merebak. Semoga tulisan ini sebagai pengingat diri untuk semakin memegang buhul yang kokoh, memperbanyak doa, memperkuat aqidah dan ilmu, semoga Allah membentengi diri dan keluarga kita dari fitnah dunia.  Aamiin.

Rabu, 24 Juni 2015

Hal Berlebihan Yang Sering Dilakukan Saat Ramadan

Posted by Unknown on 06.51 with No comments
Sebagaimana yang kita ketahui bersama hakikat puasa Ramadan adalah menahan diri dari hawa nafsu. Bulan Ramadan juga merupakan bulan penuh berkah dan ampunan, untuk itu sudah selayaknya sebagai muslim, Ramadan dimanfaatkan untuk memperbanyak ibadah dan meminta ampun kepada Allah SWT. Namun, berdasarkan pengalaman pribadi sering kali saya menemukan ironi dalam mengisi amalan-amalan selama bulan Ramadan. Saat diri diajak untuk menahan hawa nafsu, yang ada malah bukan sekedar tidak bisa menahan tetapi juga terkadang berlebihan. Tiga hal yang sering dilakukan secara berlebihan. Jadinya, Ramadan serasa jauh dari hakikatnya, astaghfirullah... Hal berlebihan tersebut diantaranya :  

1. Berlebihan makan
Salah satu amalan yang wajib dilakukan selama Ramadan adalah berpuasa menahan diri dari makan dan minum mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Selama itu kita menahan rasa lapar dan haus hingga tiba waktu berbuka. Terkadang pada saat berbuka itulah tanpa sadar saya berlebihan dalam makan, karena merasa lapar jadi perut dihajar dengan diisi makan yang penuh, bukan sekedar kenyang malah kadang kekenyangan. Hiks, padahal hal tersebut tidak tepat untuk dilakukan ya, meskipun kita telah menahan lapar selama sehari, bukan berarti pada saat makan berbuka bisa makan sesuka hati. Yang ada tubuh terutama sistem pencernaan akan kaget, sehingga dampaknya menjadi tidak baik bagi tubuh. Menurut anjuran Rosulullah pada saat berbuka dimulai dari yang ringan yang mudah dicerna, dimulai dari kudapan yang manis, secukupnya saja, sesudah itu setelah jeda beberapa menit baru boleh dilanjutkan dengan makanan berat. Efek dari berlebihan makan juga nggak enak, karena perut kekenyangan badan jadi terasa berat untuk digerakkan dan merasa ngantuk, sehingga untuk melakukan amalan selanjutnya seperti sholat tarawih dan membaca Al-Qur’an terasa berat dan malas-malasan :(. Menurut beberapa pakar untuk menyiasati puasa agar dalam kondisi fit bukanlah pada kuantitas makanan tetapi kualitasnya, bukan pada seberapa banyak kita makan, tetapi apakah yang kita makan itu sudah memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh kita.  

2. Berlebihan tidur
Salah satu yang dirasakan selama Ramadan adalah rasa lemas, dan berkurangnya tenaga. Sehingga tubuh terasa berat melakukan  aktivitas, dan inginnya bermalas-malasan (hehe..itu saya ya..). Jadinya ingin tidur terus dan berharap bangun sudah dekat waktunya berbuka, hehehe. Sering pakai dalih dengan dalil yang lemah bahwa tidurnya orang puasa kan juga dinilai ibadah, hehehe..padahal amalan selama Ramadan itu banyak, sayang sekali ya kalo cuma tidur-tiduran.

3. Berlebihan dalam persiapan menyambut idul fitri
Saat yang paling ditunggu-tunggu pada saat Ramadan telah usai adalah Idul Fitri. Idul Fitri diidentikkan dengan hari kemenangan, setelah sebelumnya kita menggembleng diri, menahan dari segala hawa nafsu, memohon pintu ampunan atas segala dosa-dosa terdahulu maka setelah 30 hari Ramadan kita seperti terlahir kembali dalam keadaan suci. Tidak heran jika seluruh umat muslim menyambut hari raya Idul Fitri dengan penuh suka cita. Namun, terkadang yang perlu kita waspadai adalah berlebihan dalam menyambut Idul Fitri, sehingga kita lupa untuk mengoptimalkan amalan selama Ramadan. Seperti contohnya, menghabiskan banyak waktu di pusat-pusat perbelanjaan membeli pernak-pernik hingga lupa waktu. Padahal seperti yang kita tahu hari-hari mendekati Idul Fitri adalah hari-hari dimana Bulan Ramadan sangat istimewa. Pada 10 hari terakhir Ramadan terdapat Lailatul Qadar, yaitu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Beberapa riwayat mengisahkan bahwa dalam 10 hari terakhir Ramadan, Rosulullah semakin meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadahnya, serta menahan diri dari hal-hal yang bersifat duniawi.

4. Berlebihan menggunakan gadget
Gadget sudah menjadi kebutuhan manusia saat ini, gadget memiliki segudang manfaat yang dengannya memudahkan pekerjaan manusia. Namun,  disisi lain gadget juga memiliki kekurangan yang bisa membawa pada kemudaratan. Terlebih jika penggunaannya sudah berlebihan, sehingga ada rasa candu, entah ada atau tidak ada alasan, kalo sehari nggak pegang gadget rasanya ada yang kurang. Pengalaman pribadi kalo sudah pegang gadget yang namanya HP atau smartphone bisa lupa waktu, apalagi asyik berselancar di social media, bisa tidak ingat kalo lagi lapar, malah bukan cuma lupa sama lapar sih, saja tapi yang lainnya juga, hehehe.. ngaku.

Tulisan ini dibuat khususnya untuk menasihati diri sendiri, yang masih sering lalai dan khilaf serta secara umum untuk mengajak teman-teman muslim sekalian untuk lebih meningkatkan ibadah di Bulan Ramadan. Tidak terasa Ramadan telah berjalan selama seminggu ya, semoga semua yang kita lakukan mendapat keberkahan dari Allah SWT, karena kita tidak pernah tahu andai ini Ramadan terakhir kita,, ^_^

credit

Sabtu, 20 Juni 2015

Takjil Bukan Untuk Dicemil

Posted by Unknown on 23.45 with 2 comments
Saat puasa Ramadan, kita sering mendengar istilah takjil, ada beberapa pedagang makanan yang menulis di dagangannya “menjual takjil”, selain itu istilah takjil juga digunakan pada beberapa kalimat seperti "bagi-bagi takjil..", “mau takjil apa ya untuk hari ini?”, “hari ini mau bikin takjil kolak ah...” dan lain sebagainya. Eh, barusan juga di tv ngelihat liputan dimana salah satu public figure bilang “hari ini saya mau masak takjil buat berbuka bareng temen-temen...”

Jujur ya saya pribadi menganggap istilah takjil itu adalah kudapan yang dikonsumsi pada saat berbuka. Ya apapun itu kolak, bubur, sop buah, jajanan kering dan basah, dan teman-temannya itu adalah takjil namanya, jadi saya mengartikan ketika ada seseorang yang bertanya “takjilmu apa?” itu seperti “menu berbukamu apa?”......dan eng ing eng...ternyata oh ternyata...usut punya usut, takjil itu bukan merujuk pada makanan, bukan pula istilah untuk menu berbuka,,oww..oww.. :D

Terus apa dong takjil itu? Hmm...istilah takjil sebenarnya adalah istilah yang juga baru beberapa tahun saya dengar, tepatnya pada saat saya kuliah di luar kota, dan juga bergabung di organisasi dakwah. Beberapa hari yang lalu ada seseorang mengirim pesan dalam grup whatsapp yang saya ikuti, isinya tentang salah kaprah penggunaan kata “takjil” dalam masyarakat. Seperti pemahaman saya sebelumnya, sebagian masyarakat menganggap bahwa takjil adalah makanan yang disediakan untuk berbuka puasa. Ternyata takjil itu berasal dari kata ajjala-yuajjilu-ta’jiilan yang berarti mempercepat atau mendahulukan, “takjil”  merujuk pada arti penyegeraan (bukan makanan). Dalam konteks puasa Ramadan takjil adalah penyegeraan untuk berbuka puasa. Sebagaimana yang sudah kita ketahui bahwa Rosulullah menganjurkan umatnya untuk menyegerakan berbuka puasa.


Jadi semakin jelas untuk dipahami bahwa takjil sesungguhnya adalah kata kerja (menyegerakan) bukan kata benda (makanan), ya takjil is not about something “cemilable” (bukan tentang sesuatu yang dapat dicemil atau dimakan) :D . Memang, ada kalanya dalam berkomunikasi kaidah bahasa tidak terlalu dianggap penting, yang penting paham dan sepakat sehingga maksud bisa tersampaikan dengan baik, sudah cukup. Namun, tidak ada salahnya kan memperbaiki dan membagi apa yang kita tahu, agar setidaknya makna dari suatu istilah tidak melenceng jauh dari makna sebenarnya. Sehingga bisa menggunakan istilah tersebut dengan lebih tepat, minimal kalau dulu saya suka bilang “pengen takjil apa ya buat buka nanti?” sekarang akan coba pakai kalimat “pengen apa ya untuk takjil nanti?”. Maksudnya, pengen apa untuk menyegerakan berbuka nanti, hohoo...semoga masih bisa masuk dengan tepat penggunaan istilah “takjilnya” :D Jika ada kurangnya jangan sungkan-sungkan buat menambahi dan meluruskan ya. Selamat menjalankan ibadah puasa teman, jika adzan maghrib sudah berkumandang, maka takjil.......!! ^_^

credit




Jumat, 19 Juni 2015

Cermat Menabung Agar Tak Besar Pasak Daripada Tiang

Posted by Unknown on 20.23 with 2 comments
“Besar pasak daripada tiang” adalah sebuah pepatah yang menggambarkan kondisi finansial seseorang dimana pengeluaran (belanja) lebih besar daripada pendapatan. Kondisi tersebut tentu bukanlah kondisi yang menunjukkan finansial yang baik. Finansial yang baik salah satunya adalah ketika pendapatan yang dimiliki, bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan, dan ada sedikit yang bisa disisihkan untuk ditabung, syukur-syukur ada yang sisa yang bisa digunakan untuk beberapa keinginan.

Kenapa kita perlu menabung? Karena kebutuhan dalam hidup ini terkadang tidak mudah ditebak. Kebutuhan hidup yang kita kenal secara umum, adalah sandang, pangan, papan. Namun, jangan salah kita sering terjebak dalam kebutuhan pokok tersebut. Terjebak bagaimana? Iya kita sering terjebak untuk memenuhi ketiga kebutuhan pokok tersebut bukan karena butuh tetapi hanya karena ingin. Berkaca dari pengalaman pribadi, sering sekali membeli pakaian (sandang) karena sekedar ingin memiliki baju tersebut bukan memakai, entah karena modelnya menarik, warnanya bagus, harganya rendah, mumpung ada diskon, dan lain-lain. Ketika si baju sudah datang, eh ternyata nggak mood buat pakainya, nggak tau kenapa begitu semangat saat belanjanya giliran sudah dibeli cuma numpuk di lemari, hiks nyesel sih, tapi kadang nggak kapok gitu lagi, gitu lagi (don't try it ya temans ):D belom lagi kalo soal jajan (pangan), suka sekali beli jajan ini itu yang sebenarnya cuma buat nuruti lidah saja, bukan karena butuh untuk mengatasi rasa lapar. Hiks, yang ada berat badan naik jadi gendut, dompetnya kurus, hiks lagi.

Pengalaman tersebut bukan pengalaman yang patut dicontoh ya? Bahkan tidak patut juga untuk diteruskan, kalo jadi kebiasaan (padahal emang sudah jadi kebiasaan :p ) bisa gawat! Ada yang harus mulai diperbaiki, sedikit demi sedikit. Ternyata kalo direnungkan dan dipikir-pikir, menuruti semua keinginan memang tidak akan ada habisnya. Setiap punya uang lebih, seperti merasa berhak untuk memiliki sesuatu meskipun tidak kita butuhkan, dalihnya kan kita mampu...? Dan ternyata oh ternyata kalau mengikuti keinginan terus-menerus bisa bikin kita lupa diri. Lupa diri untuk mempersiapkan sesuatu yang tidak pasti yang bisa jadi datang secara tiba-tiba. Karena itu, yuk mulai mengajak diri untuk menabung, menabung bukan cuma kegiatannya anak TK saja lho, bahkan sebenarnya orang dewasa lebih membutuhkan tabungan, iya tidak? Karena punya lebih bukan berarti harus berlebihan, menjadi kaya bukan berarti berfoya-foya. Now, the choice is in your hand J

Urgensi menabung sebenarnya apa sih? Salah satunya, menabung adalah cara mempersiapkan diri untuk masa depan yang masih menjadi misteri Illahi (yiaaaaahh :D). Secara umum kita memang mengenal tiga kebutuhan pokok (sandang, pangan, dan papan), selain itu sebenarnya ada kebutuhan lain seperti pendidikan, kebutuhan untuk beramal (sedekah), kebutuhan untuk berhaji dan menghajikan (kepengen nggak menjadikan ini sebagai kebutuhan? Kalo saya iya J ), kebutuhan tidak terduga seperti menghadiri undangan, pernikahan (jodoh tidak ada yang tahu kapan datangnya kan? At least, sudah siap nabung kalo sewaktu-waktu di ajak naik pelaminan :D), kebutuhan saat sakit atau menjenguk orang sakit, dan lain-lain. Itulah kenapa di awal tulisan saya katakan, finansial yang sehat adalah dimana pendapatan bisa digunakan untuk kebutuhan, menabung (persiapan untuk kebutuhan tak terduga), dan urutan terakhir barulah keinginan. Menabung akan terasa berat kalau memang tidak kita niatkan dan tidak kita jadikan kebutuhan, belom lagi kalau kita punya mindset bahwa yang namanya menabung itu harus banyak, ratusan ribu, juta-jutaan, padahal sebuah tabungan itu bisa dimulai dengan berapapun, baik nominal uang besar atau kecil, meski sedikit asalkan konsisten untuk menjaga kontiuitas menabung, maka akan kita peroleh manfaat dari prinsip “sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit”. Untuk itu kita harus merasa butuh untuk menabung dulu, kemudian kita niatkan dengan sungguh-sungguh untuk menjalani kegiatan menabung. Selanjutnya, kita bisa memilih cara menabung yang sesuai dengan kondisi kita. Berikut ini, ada beberapa tips sederhana dan mudah untuk menabung :

      1.      Niat
Niat adalah hal yang sangat penting untuk memulai sesuatu. Tanpa niat apapun yang kita lakukan terasa kurang mantap. Niat yang kuat akan menambah semangat, cara untuk memantapkan niat adalah dengan memahami manfaat, dalam hal ini adalah manfaat dalam menabung, jika kita tahu manfaatnya dan kita butuh akan manfaat tersebut, maka kita akan memiliki niat yang kuat untuk menabung.

      2.      Menyusun prioritas
Kita pasti sudah tahu bahwa setiap kebutuhan dan keinginan memiliki skala prioritasnya sendiri-sendiri. Menentukan skala prioritas bisa menjadi pertimbangan apakah sesuatu layak untuk segera dipenuhi, bisa ditunda, atau bahkan tidak perlu dipenuhi. Setidaknya dengan benar-benar cermat dalam menentukan skala prioritas itu lebih baik daripada membelanjakan uang dengan alasan “..karena ada duit”.

      3.      Membuat buku catatan keuangan
Uang belanja dan uang masuk akan jauh lebih baik kalo dicatat dalam buku catatan keuangan. Dengan demikian kita dapat mengetahui pengeluaran apa saja yang telah kita lakukan. Sehingga meminimalisir kebingungan pada saat akhir bulan “uang kok tinggal segini ya? Buat apa saja, kok nggak terasa?” dengan catatan kita punya bukti nyata pengeluaran uang, tidak sekedar mengandalkan ingatan. Semua transaksi kita catat agar kita tahu pos-pos mana yang sering menggunakan uang belanja, dan kemudian mencermati skala prioritas dari pos tersebut.


sejak awal tahun 2015 berusaha untuk mencatat setiap transaksi setiap harinya.



      4 .      Membuat jadwal menabung
Untuk memperkuat semangat menabung, bisa dilakukan dengan membuat jadwal menabung. Kita bisa menentukan sendiri mau menabung harian, mingguan, atau bulanan. Kemudian bisa kita tentukan nominal tabungan. Sejak awal tahun 2015 saya berusaha konsisten menabung 5.000 per hari, agar tidak lupa atau bahkan lupa-lupa ingat apakah hari ini sudah menabung atau belum, maka saya membuat jadwal menabung dan mencatatnya.


      5.      Jangan remehkan uang receh
Kita mungkin sering mendapatkan kembalian dalam bentuk uang receh. Entah karena keteledoran terkadang uang receh itu hilang begitu saja, karena memang bentuknya yang kecil, bulat, dan mudah menggelinding, dan ujung-ujungnya ketika hilang mudah untuk mengikhlaskan karena nominalnya yang kecil, padahal kalau hilangnya keseringan ya jadi jumlah yang lumayan, hiks. Jika kita memang tipe yang tidak suka membawa uang receh kemana-kemana, uang tersebut bisa kita kumpulkan dalam tempat khusus, itung-itung itu juga bisa buat tabungan, lumayan lho bisa buat bayar parkir atau nyumbang ke pengamen, daripada nyelip di kolong meja dan tempat cucian :D.
uang receh yang saya kumpulkan, setiap 10 koin untuk tiap nominalnya saya satukan dengan selotip, rapi deh :D

      6.      Konsistensi
Setelah memantapkan niat, dan memilih cara menabung yang pas untuk diri sendiri, hal yang tidak kalah penting adalah menjaga konsistensi. Jika memang ingin menjadikan menabung sebagai suatu kebiasaan yang baik, tentu tidak bisa kita lakukan dengan “suka-suka gue”, disiplin terhadap apa yang sudah menjadi komitmen kita adalah kuncinya.  

      7.      Investasi
Jika memungkinkan, saat kita sudah memiliki tabungan dengan jumlah yang lumayan, ada baiknya kalo uang tersebut kita gunakan juga sebagian dalam bentuk investasi, entah investasi barang atau investasi bisnis yang memiliki nilai stabil atau lebih jika sewaktu-waktu dijual kembali. Kita tidak pernah bagaimana kondisi harga-harga dan mata uang negara kita. Ibarat kata jika memiliki tabungan uang satu milyar rupiah disaat harga 1kg cabe saja satu juta rupiah, maka satu milyar akan terasa cepat habis dalam waktu yang tidak lama. Akan berbeda jika kita juga memiliki tabungan dalam bentuk investasi. Nilai investasi akan cenderung bergerak, sehingga jika saatnya dibutuhkan bisa menjadi nilai plus bagi finansial kita. Jika ingin mengetahui lebih dalam tentang investasi kita bisa berkunjung ke situs cermati.com. Bukan soal investasi saja, disana ada banyak informasi mengenai finansial mulai dari tips-tips hemat sampai memilih tabungan dan bank yang sesuai keinginan kita. Semua itu membantu kita mengelola finansial dengan cermat, sesuai dengan namanya cermati

Nah, itu tadi beberapa tips dari saya yang mana tips tersebut bisa dilakukan oleh masing-masing di rumah. Lumayankan, selain ada tabungan di bank, di rumah juga ada. Semoga dengan menabung banyak manfaat yang kita dapatkan ya, setidaknya tabungan itu akan meminimalisir atau bahkan menghindari kita dari “besar pasak daripada tiang” ketika ada kebutuhan dan mendesak sewaktu-waktu. So, tidak perlu lama-lama berpikir untuk konsisten menabung, kan? Yuk, semangat menabung ^_^

"Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Share Tips Menabungmu bersama Blog Emak Gaoel dan Cermati"





Rabu, 17 Juni 2015

Imsak = Sahur Berakhir?

Posted by Unknown on 23.58 with No comments
Salah satu sunah dalam berpuasa Ramadan adalah menyegerakan berbuka dan mengakhirkan waktu sahur. Selama ini di beberapa kondisi dalam masyarakat kita, ada yang terbiasa mengakhirkan sahur pada waktu imsak (waktu diantara subuh dan sahur), karena menganggap imsak adalah batas akhir sahur dan waktu untuk mengawali puasa selanjutnya, benarkah demikian?

Yang jelas sahur adalah sunah dalam puasa. Dalam sahur ada keberkahan, untuk itu muslim yang berpuasa Ramadan sangat dianjurkan untuk melakukan amalan sahur. Ada beberapa kebiasaan yang dilakukan oleh sebagian masyarakat dalam menjalani sahur, yaitu mengakhirkan sahur pada saat imsak telah datang. Imsyak adalah jeda waktu sekitar 15-10 menit sebelum waktu subuh tiba. Dalam Al-Qur’an telah tersurat,

“..Makan dan minumlah hingga jelas bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu terbit fajar.” (QS. Al-Baqarah:187)

Benang hitam dan benang putih yang tersurat dalam ayat tersebut adalah perumpamaan untuk malam dan cahaya fajar (pagi).

Ayat ini menegaskan bahwa Allah memberikan izin untuk, makan, minum, dan jima’ sampai fajar telah terbit yaitu ditandai dengan datangnya waktu subuh. Dengan kata lain, waktu yang sebenarnya dianjurkan untuk mengakhirkan sahur adalah ketika adzan subuh berkumandang. Wallahu’alam.. ^_^ Have a blessed Ramadan, Everyone! 


Selasa, 16 Juni 2015

Marhaban Ya Ramadan

Posted by Unknown on 16.40 with No comments


Derap langkah Ramadan kian jelas terdengar, masihkah kita abai untuk menyambutnya? Sudahkah kita mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan bulan agung yang hanya berkunjung setahun sekali? Seperti yang kita tahu sahabat, Bulan Ramadan datang dengan segala kebaikan dan kenikmatan yang ia bawa untuk diri kita. Maka adalah pilihan kita untuk mau mengambil dan mengecap nikmat tersebut atau tidak.
Dalam Bulan Ramadan ada perintah wajib dari Allah untuk semua umat muslim di seluruh dunia. Perintah tersebut adalah perintah untuk menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh. Menahan hawa nafsu yang ada dalam diri, bukan sekedar hawa nafsu untuk makan dan minum, tetapi seluruh hawa nafsu seperti amarah, dendam, syahwat, dan lain-lain. Perintah ini dengan jelas tersurat dan tersirat dalam Kitab suci Al-Qur’an dan Hadis.
Puasa mengajarkan kepada kita untuk hidup ke arah yang lebih subtantif. Dengan mengajarkan untuk menahan hawa nafsu, menahan diri dari segala yang berlebihan yang sesungguhnya tidak kita butuhkan, yang kita inginkan hanya sekedar untuk kepuasan semu. Ramadan,,,semoga tahun ini lebih baik, aamiin :’)

Senin, 08 Juni 2015

Sehat Bersama Xio2 High Fiber Jelly dan Guttaci

Posted by Unknown on 20.41 with No comments
Alhamdulillah, seperangkat paket sehat dan uang tunai sah diterima, hehehe. Berawal dari tawaran review produk, eh dapat fee dan juga paket sehat jadi bisa konsumsi produknya. Review produk darimana? Dari stanford medical center, klinik terapi ozon yang menawarkan berbagai treatment dan produk kecantikan dan kesehatan modern.

Paket sehat yang aku terima diantaranya Xio2 High Fiber Jelly dan  Gutacci.  Xio2 High Fiber Jelly adalah makanan kesehatan fungsional yang mengandung bahan-bahan alami yang terbuat dari ekstrak chicory, selain itu juga mengandung bahan bermanfaat lainnya seperti prebiotik FOS, inulin dan vitamin C. Xio2 High Fiber Jelly terdiri dari dua rasa yaitu rasa leci dan mixed fruits (Thank God, aku dapat yang rasa leci, yeeeyyy :D ).  Sedangkan Gutacci vit-a-pack vitamin C adalah vitamin C dalam bentuk serbuk yang mengandung banyak manfaat bagi tubuh. Keunggulan Guttaci selain pada manfaatnya adalah Guttaci menggunakan Vitamin C jenis Sodium Ascorbate, berbeda dengan produk sejenis dipasaran yang kebanyakan menggunakan vitamin C jenis Ascorbic Acid. Sehingga rasa Guttaci tidak asam dan aman bagi lambung. Guttaci juga memiliki dua rasa, yaitu rasa jeruk ( Orange Flavour) dan Original. Manfaat dari kedua produk tersebut sangat banyak, diantaranya :

ini paket sehatku, mana paket sehatmu? ;)

Manfaat-manfaat yang diperoleh dari Xio2 High Fiber Jelly :
1.      Menyehatkan sistem pencernaan
2.      Meningkatkan penyerapan kalsium dan nutrisi secara maksimal
3.      Dapat menurunkan kolesterol dan berat badan, serta menjaga tekanan darah tetap stabil
4.      Memperlancar buang air besar dan mencegah terjadinya infeksi radang usus, dapat mengatasi sembelit
5.      Mencegah dan menurunkan panas dalam
6.      Berserat tinggi, sebagai pengganti makanan sehingga dapat membantu program diet, sebagai pengganti buah dan sayuran bagi anak-anak yang sulit makan buah dan sayur
7.      Mengandung prebiotik yang bermanfaat untuk meningkatkan populasi bakteri baik dalam pencernaan sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh
8.      Mencegah dan mengobati wasir

Manfaat Gutacci vit-a-pack  :
1.      Menurut American Journal of Clinical Nutrition, Vitamin C dapat menurunkan risiko kanker, kardiovaskuler, dan katarak.
2.      Vitamin C melindungi sel DNA dari kerusakan akibat radikal bebas.
3.      Vitamin C melindungi sperma pria dari kerusakan akibat radikal bebas. Sehingga menjaga kualitas sperma.
4.      Memproduksi kolagen, menjaga kesehatan tulang, kulit, gigi, dan nadi serta membantu penyerapan zat besi.
5.      Vitamin C memiliki kemampuan untuk menyembuhkan penyakit flu, bronchitis, masuk angin, hingga pneumonia secara lebih cepat.
6.      Menurunkan kadar kolesterol, menurut beberapa penelitian membuktikan bahwa Vitamin C dapat menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.
7.      Studi terbaru dari American Journal of Clinical Nutrition, Vitamin C juga dapat menurunkan tekanan darah.
8.      Mengonsumsi Vitamin C dalam jumlah tepat secara teratur, dapat menghambat proses penuaan dini, menghaluskan kulit, sekaligus menghambat kinerja enzim tirosinase.
9.       Membantu menurunkan berat badan.

Xio2 high fiber jelly, bisa dikonsumsi dalam bentuk jelly drink juga lho ;)

Dua produk dengan manfaat yang oke punya, yang satu memenuhi kebutuhan serat yang satu memenuhi kebutuhan daya tahan tubuh, klop! Cocok banget buat aku yang kurang suka buah, hiks ngaku tapi jangan ditiru ya :D bagi yang tertarik ingin mencoba dan merasakan manfaatnya bisa menghubungi nomor 021-7228899. Stay healhty everybody ^_^