“Besar
pasak daripada tiang” adalah sebuah pepatah yang menggambarkan kondisi
finansial seseorang dimana pengeluaran (belanja) lebih besar daripada pendapatan. Kondisi
tersebut tentu bukanlah kondisi yang menunjukkan finansial yang baik. Finansial
yang baik salah satunya adalah ketika pendapatan yang dimiliki, bisa digunakan
untuk memenuhi kebutuhan, dan ada sedikit yang bisa disisihkan untuk ditabung,
syukur-syukur ada yang sisa yang bisa digunakan untuk beberapa keinginan.
Kenapa
kita perlu menabung? Karena kebutuhan dalam hidup ini terkadang tidak mudah
ditebak. Kebutuhan hidup yang kita kenal secara umum, adalah sandang, pangan,
papan. Namun, jangan salah kita sering terjebak dalam kebutuhan pokok tersebut.
Terjebak bagaimana? Iya kita sering terjebak untuk memenuhi ketiga kebutuhan
pokok tersebut bukan karena butuh tetapi hanya karena ingin. Berkaca dari
pengalaman pribadi, sering sekali membeli pakaian (sandang) karena sekedar
ingin memiliki baju tersebut bukan memakai, entah karena modelnya menarik,
warnanya bagus, harganya rendah, mumpung ada diskon, dan lain-lain. Ketika si
baju sudah datang, eh ternyata nggak mood buat pakainya, nggak tau kenapa
begitu semangat saat belanjanya giliran sudah dibeli cuma numpuk di lemari,
hiks nyesel sih, tapi kadang nggak kapok gitu lagi, gitu lagi (don't try it ya temans ):D belom lagi kalo soal jajan (pangan), suka sekali beli
jajan ini itu yang sebenarnya cuma buat nuruti lidah saja, bukan karena butuh
untuk mengatasi rasa lapar. Hiks, yang ada berat badan naik jadi gendut,
dompetnya kurus, hiks lagi.
Pengalaman
tersebut bukan pengalaman yang patut dicontoh ya? Bahkan tidak patut juga untuk
diteruskan, kalo jadi kebiasaan (padahal emang sudah jadi kebiasaan :p ) bisa
gawat! Ada yang harus mulai diperbaiki, sedikit demi sedikit. Ternyata kalo
direnungkan dan dipikir-pikir, menuruti semua keinginan memang tidak akan ada
habisnya. Setiap punya uang lebih, seperti merasa berhak untuk memiliki sesuatu
meskipun tidak kita butuhkan, dalihnya kan kita mampu...? Dan ternyata oh
ternyata kalau mengikuti keinginan terus-menerus bisa bikin kita lupa diri. Lupa
diri untuk mempersiapkan sesuatu yang tidak pasti yang bisa jadi datang secara
tiba-tiba. Karena itu, yuk mulai mengajak diri untuk menabung, menabung bukan
cuma kegiatannya anak TK saja lho, bahkan sebenarnya orang dewasa lebih
membutuhkan tabungan, iya tidak? Karena punya lebih bukan berarti harus
berlebihan, menjadi kaya bukan berarti berfoya-foya. Now, the choice is in your
hand J
Urgensi
menabung sebenarnya apa sih? Salah satunya, menabung adalah cara mempersiapkan
diri untuk masa depan yang masih menjadi misteri Illahi (yiaaaaahh :D). Secara
umum kita memang mengenal tiga kebutuhan pokok (sandang, pangan, dan papan),
selain itu sebenarnya ada kebutuhan lain seperti pendidikan, kebutuhan untuk
beramal (sedekah), kebutuhan untuk berhaji dan menghajikan (kepengen nggak
menjadikan ini sebagai kebutuhan? Kalo saya iya J ), kebutuhan
tidak terduga seperti menghadiri undangan, pernikahan (jodoh tidak ada yang
tahu kapan datangnya kan? At least, sudah siap nabung kalo sewaktu-waktu di
ajak naik pelaminan :D), kebutuhan saat sakit atau menjenguk orang sakit, dan
lain-lain. Itulah kenapa di awal tulisan saya katakan, finansial yang sehat
adalah dimana pendapatan bisa digunakan untuk kebutuhan, menabung (persiapan
untuk kebutuhan tak terduga), dan urutan terakhir barulah keinginan. Menabung
akan terasa berat kalau memang tidak kita niatkan dan tidak kita jadikan
kebutuhan, belom lagi kalau kita punya mindset
bahwa yang namanya menabung itu harus banyak, ratusan ribu, juta-jutaan,
padahal sebuah tabungan itu bisa dimulai dengan berapapun, baik nominal uang
besar atau kecil, meski sedikit asalkan konsisten untuk menjaga kontiuitas
menabung, maka akan kita peroleh manfaat dari prinsip “sedikit demi sedikit
lama-lama menjadi bukit”. Untuk itu kita harus merasa butuh untuk menabung
dulu, kemudian kita niatkan dengan sungguh-sungguh untuk menjalani kegiatan
menabung. Selanjutnya, kita bisa memilih cara menabung yang sesuai dengan
kondisi kita. Berikut ini, ada beberapa tips sederhana dan mudah untuk menabung
:
1.
Niat
Niat
adalah hal yang sangat penting untuk memulai sesuatu. Tanpa niat apapun yang
kita lakukan terasa kurang mantap. Niat yang kuat akan menambah semangat, cara
untuk memantapkan niat adalah dengan memahami manfaat, dalam hal ini adalah
manfaat dalam menabung, jika kita tahu manfaatnya dan kita butuh akan manfaat
tersebut, maka kita akan memiliki niat yang kuat untuk menabung.
2.
Menyusun
prioritas
Kita
pasti sudah tahu bahwa setiap kebutuhan dan keinginan memiliki skala
prioritasnya sendiri-sendiri. Menentukan skala prioritas bisa menjadi
pertimbangan apakah sesuatu layak untuk segera dipenuhi, bisa ditunda, atau
bahkan tidak perlu dipenuhi. Setidaknya dengan benar-benar cermat dalam
menentukan skala prioritas itu lebih baik daripada membelanjakan uang dengan
alasan “..karena ada duit”.
3.
Membuat
buku catatan keuangan
Uang
belanja dan uang masuk akan jauh lebih baik kalo dicatat dalam buku catatan keuangan.
Dengan demikian kita dapat mengetahui pengeluaran apa saja yang telah kita
lakukan. Sehingga meminimalisir kebingungan pada saat akhir bulan “uang kok
tinggal segini ya? Buat apa saja, kok nggak terasa?” dengan catatan kita punya
bukti nyata pengeluaran uang, tidak sekedar mengandalkan ingatan. Semua
transaksi kita catat agar kita tahu pos-pos mana yang sering menggunakan uang
belanja, dan kemudian mencermati skala prioritas dari pos tersebut.
sejak awal tahun 2015 berusaha untuk mencatat setiap transaksi setiap harinya. |
4 .
Membuat
jadwal menabung
Untuk
memperkuat semangat menabung, bisa dilakukan dengan membuat jadwal menabung.
Kita bisa menentukan sendiri mau menabung harian, mingguan, atau bulanan.
Kemudian bisa kita tentukan nominal tabungan. Sejak awal tahun 2015 saya
berusaha konsisten menabung 5.000 per hari, agar tidak lupa atau bahkan
lupa-lupa ingat apakah hari ini sudah menabung atau belum, maka saya membuat
jadwal menabung dan mencatatnya.
5.
Jangan
remehkan uang receh
Kita
mungkin sering mendapatkan kembalian dalam bentuk uang receh. Entah karena
keteledoran terkadang uang receh itu hilang begitu saja, karena memang
bentuknya yang kecil, bulat, dan mudah menggelinding, dan ujung-ujungnya ketika
hilang mudah untuk mengikhlaskan karena nominalnya yang kecil, padahal kalau
hilangnya keseringan ya jadi jumlah yang lumayan, hiks. Jika kita memang tipe
yang tidak suka membawa uang receh kemana-kemana, uang tersebut bisa kita
kumpulkan dalam tempat khusus, itung-itung itu juga bisa buat tabungan, lumayan
lho bisa buat bayar parkir atau nyumbang ke pengamen, daripada nyelip di kolong meja dan tempat cucian :D.
uang receh yang saya kumpulkan, setiap 10 koin untuk tiap nominalnya saya satukan dengan selotip, rapi deh :D |
6.
Konsistensi
Setelah
memantapkan niat, dan memilih cara menabung yang pas untuk diri sendiri, hal
yang tidak kalah penting adalah menjaga konsistensi. Jika memang ingin
menjadikan menabung sebagai suatu kebiasaan yang baik, tentu tidak bisa kita
lakukan dengan “suka-suka gue”, disiplin terhadap apa yang sudah menjadi
komitmen kita adalah kuncinya.
7.
Investasi
Jika
memungkinkan, saat kita sudah memiliki tabungan dengan jumlah yang lumayan, ada
baiknya kalo uang tersebut kita gunakan juga sebagian dalam bentuk investasi,
entah investasi barang atau investasi bisnis yang memiliki nilai stabil atau lebih
jika sewaktu-waktu dijual kembali. Kita tidak pernah bagaimana kondisi
harga-harga dan mata uang negara kita. Ibarat kata jika memiliki tabungan uang
satu milyar rupiah disaat harga 1kg cabe saja satu juta rupiah, maka satu
milyar akan terasa cepat habis dalam waktu yang tidak lama. Akan berbeda jika
kita juga memiliki tabungan dalam bentuk investasi. Nilai investasi akan
cenderung bergerak, sehingga jika saatnya dibutuhkan bisa menjadi nilai plus
bagi finansial kita. Jika ingin mengetahui lebih dalam tentang investasi kita bisa berkunjung ke situs cermati.com. Bukan soal investasi saja, disana ada banyak informasi mengenai finansial mulai dari tips-tips hemat sampai memilih tabungan dan bank yang sesuai keinginan kita. Semua itu membantu kita mengelola finansial dengan cermat, sesuai dengan namanya cermati.
Nah,
itu tadi beberapa tips dari saya yang mana tips tersebut bisa dilakukan oleh
masing-masing di rumah. Lumayankan, selain ada tabungan di bank, di rumah juga
ada. Semoga dengan menabung banyak manfaat yang kita dapatkan ya, setidaknya
tabungan itu akan meminimalisir atau bahkan menghindari kita dari “besar pasak
daripada tiang” ketika ada kebutuhan dan mendesak sewaktu-waktu. So, tidak
perlu lama-lama berpikir untuk konsisten menabung, kan? Yuk, semangat menabung ^_^
"Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Share Tips Menabungmu bersama Blog Emak Gaoel dan Cermati" |
Iya sebenarnya receh itu harta tersembunyi ya mak :D
BalasHapushaha..iya harta tersembunyi yang sering dicari-cari saat akhir bulan :D makasii uda berkunjung ya mbak ^_^
Hapus