Jumat, 19 Juni 2015

Cermat Menabung Agar Tak Besar Pasak Daripada Tiang

Posted by Unknown on 20.23 with 2 comments
“Besar pasak daripada tiang” adalah sebuah pepatah yang menggambarkan kondisi finansial seseorang dimana pengeluaran (belanja) lebih besar daripada pendapatan. Kondisi tersebut tentu bukanlah kondisi yang menunjukkan finansial yang baik. Finansial yang baik salah satunya adalah ketika pendapatan yang dimiliki, bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan, dan ada sedikit yang bisa disisihkan untuk ditabung, syukur-syukur ada yang sisa yang bisa digunakan untuk beberapa keinginan.

Kenapa kita perlu menabung? Karena kebutuhan dalam hidup ini terkadang tidak mudah ditebak. Kebutuhan hidup yang kita kenal secara umum, adalah sandang, pangan, papan. Namun, jangan salah kita sering terjebak dalam kebutuhan pokok tersebut. Terjebak bagaimana? Iya kita sering terjebak untuk memenuhi ketiga kebutuhan pokok tersebut bukan karena butuh tetapi hanya karena ingin. Berkaca dari pengalaman pribadi, sering sekali membeli pakaian (sandang) karena sekedar ingin memiliki baju tersebut bukan memakai, entah karena modelnya menarik, warnanya bagus, harganya rendah, mumpung ada diskon, dan lain-lain. Ketika si baju sudah datang, eh ternyata nggak mood buat pakainya, nggak tau kenapa begitu semangat saat belanjanya giliran sudah dibeli cuma numpuk di lemari, hiks nyesel sih, tapi kadang nggak kapok gitu lagi, gitu lagi (don't try it ya temans ):D belom lagi kalo soal jajan (pangan), suka sekali beli jajan ini itu yang sebenarnya cuma buat nuruti lidah saja, bukan karena butuh untuk mengatasi rasa lapar. Hiks, yang ada berat badan naik jadi gendut, dompetnya kurus, hiks lagi.

Pengalaman tersebut bukan pengalaman yang patut dicontoh ya? Bahkan tidak patut juga untuk diteruskan, kalo jadi kebiasaan (padahal emang sudah jadi kebiasaan :p ) bisa gawat! Ada yang harus mulai diperbaiki, sedikit demi sedikit. Ternyata kalo direnungkan dan dipikir-pikir, menuruti semua keinginan memang tidak akan ada habisnya. Setiap punya uang lebih, seperti merasa berhak untuk memiliki sesuatu meskipun tidak kita butuhkan, dalihnya kan kita mampu...? Dan ternyata oh ternyata kalau mengikuti keinginan terus-menerus bisa bikin kita lupa diri. Lupa diri untuk mempersiapkan sesuatu yang tidak pasti yang bisa jadi datang secara tiba-tiba. Karena itu, yuk mulai mengajak diri untuk menabung, menabung bukan cuma kegiatannya anak TK saja lho, bahkan sebenarnya orang dewasa lebih membutuhkan tabungan, iya tidak? Karena punya lebih bukan berarti harus berlebihan, menjadi kaya bukan berarti berfoya-foya. Now, the choice is in your hand J

Urgensi menabung sebenarnya apa sih? Salah satunya, menabung adalah cara mempersiapkan diri untuk masa depan yang masih menjadi misteri Illahi (yiaaaaahh :D). Secara umum kita memang mengenal tiga kebutuhan pokok (sandang, pangan, dan papan), selain itu sebenarnya ada kebutuhan lain seperti pendidikan, kebutuhan untuk beramal (sedekah), kebutuhan untuk berhaji dan menghajikan (kepengen nggak menjadikan ini sebagai kebutuhan? Kalo saya iya J ), kebutuhan tidak terduga seperti menghadiri undangan, pernikahan (jodoh tidak ada yang tahu kapan datangnya kan? At least, sudah siap nabung kalo sewaktu-waktu di ajak naik pelaminan :D), kebutuhan saat sakit atau menjenguk orang sakit, dan lain-lain. Itulah kenapa di awal tulisan saya katakan, finansial yang sehat adalah dimana pendapatan bisa digunakan untuk kebutuhan, menabung (persiapan untuk kebutuhan tak terduga), dan urutan terakhir barulah keinginan. Menabung akan terasa berat kalau memang tidak kita niatkan dan tidak kita jadikan kebutuhan, belom lagi kalau kita punya mindset bahwa yang namanya menabung itu harus banyak, ratusan ribu, juta-jutaan, padahal sebuah tabungan itu bisa dimulai dengan berapapun, baik nominal uang besar atau kecil, meski sedikit asalkan konsisten untuk menjaga kontiuitas menabung, maka akan kita peroleh manfaat dari prinsip “sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit”. Untuk itu kita harus merasa butuh untuk menabung dulu, kemudian kita niatkan dengan sungguh-sungguh untuk menjalani kegiatan menabung. Selanjutnya, kita bisa memilih cara menabung yang sesuai dengan kondisi kita. Berikut ini, ada beberapa tips sederhana dan mudah untuk menabung :

      1.      Niat
Niat adalah hal yang sangat penting untuk memulai sesuatu. Tanpa niat apapun yang kita lakukan terasa kurang mantap. Niat yang kuat akan menambah semangat, cara untuk memantapkan niat adalah dengan memahami manfaat, dalam hal ini adalah manfaat dalam menabung, jika kita tahu manfaatnya dan kita butuh akan manfaat tersebut, maka kita akan memiliki niat yang kuat untuk menabung.

      2.      Menyusun prioritas
Kita pasti sudah tahu bahwa setiap kebutuhan dan keinginan memiliki skala prioritasnya sendiri-sendiri. Menentukan skala prioritas bisa menjadi pertimbangan apakah sesuatu layak untuk segera dipenuhi, bisa ditunda, atau bahkan tidak perlu dipenuhi. Setidaknya dengan benar-benar cermat dalam menentukan skala prioritas itu lebih baik daripada membelanjakan uang dengan alasan “..karena ada duit”.

      3.      Membuat buku catatan keuangan
Uang belanja dan uang masuk akan jauh lebih baik kalo dicatat dalam buku catatan keuangan. Dengan demikian kita dapat mengetahui pengeluaran apa saja yang telah kita lakukan. Sehingga meminimalisir kebingungan pada saat akhir bulan “uang kok tinggal segini ya? Buat apa saja, kok nggak terasa?” dengan catatan kita punya bukti nyata pengeluaran uang, tidak sekedar mengandalkan ingatan. Semua transaksi kita catat agar kita tahu pos-pos mana yang sering menggunakan uang belanja, dan kemudian mencermati skala prioritas dari pos tersebut.


sejak awal tahun 2015 berusaha untuk mencatat setiap transaksi setiap harinya.



      4 .      Membuat jadwal menabung
Untuk memperkuat semangat menabung, bisa dilakukan dengan membuat jadwal menabung. Kita bisa menentukan sendiri mau menabung harian, mingguan, atau bulanan. Kemudian bisa kita tentukan nominal tabungan. Sejak awal tahun 2015 saya berusaha konsisten menabung 5.000 per hari, agar tidak lupa atau bahkan lupa-lupa ingat apakah hari ini sudah menabung atau belum, maka saya membuat jadwal menabung dan mencatatnya.


      5.      Jangan remehkan uang receh
Kita mungkin sering mendapatkan kembalian dalam bentuk uang receh. Entah karena keteledoran terkadang uang receh itu hilang begitu saja, karena memang bentuknya yang kecil, bulat, dan mudah menggelinding, dan ujung-ujungnya ketika hilang mudah untuk mengikhlaskan karena nominalnya yang kecil, padahal kalau hilangnya keseringan ya jadi jumlah yang lumayan, hiks. Jika kita memang tipe yang tidak suka membawa uang receh kemana-kemana, uang tersebut bisa kita kumpulkan dalam tempat khusus, itung-itung itu juga bisa buat tabungan, lumayan lho bisa buat bayar parkir atau nyumbang ke pengamen, daripada nyelip di kolong meja dan tempat cucian :D.
uang receh yang saya kumpulkan, setiap 10 koin untuk tiap nominalnya saya satukan dengan selotip, rapi deh :D

      6.      Konsistensi
Setelah memantapkan niat, dan memilih cara menabung yang pas untuk diri sendiri, hal yang tidak kalah penting adalah menjaga konsistensi. Jika memang ingin menjadikan menabung sebagai suatu kebiasaan yang baik, tentu tidak bisa kita lakukan dengan “suka-suka gue”, disiplin terhadap apa yang sudah menjadi komitmen kita adalah kuncinya.  

      7.      Investasi
Jika memungkinkan, saat kita sudah memiliki tabungan dengan jumlah yang lumayan, ada baiknya kalo uang tersebut kita gunakan juga sebagian dalam bentuk investasi, entah investasi barang atau investasi bisnis yang memiliki nilai stabil atau lebih jika sewaktu-waktu dijual kembali. Kita tidak pernah bagaimana kondisi harga-harga dan mata uang negara kita. Ibarat kata jika memiliki tabungan uang satu milyar rupiah disaat harga 1kg cabe saja satu juta rupiah, maka satu milyar akan terasa cepat habis dalam waktu yang tidak lama. Akan berbeda jika kita juga memiliki tabungan dalam bentuk investasi. Nilai investasi akan cenderung bergerak, sehingga jika saatnya dibutuhkan bisa menjadi nilai plus bagi finansial kita. Jika ingin mengetahui lebih dalam tentang investasi kita bisa berkunjung ke situs cermati.com. Bukan soal investasi saja, disana ada banyak informasi mengenai finansial mulai dari tips-tips hemat sampai memilih tabungan dan bank yang sesuai keinginan kita. Semua itu membantu kita mengelola finansial dengan cermat, sesuai dengan namanya cermati

Nah, itu tadi beberapa tips dari saya yang mana tips tersebut bisa dilakukan oleh masing-masing di rumah. Lumayankan, selain ada tabungan di bank, di rumah juga ada. Semoga dengan menabung banyak manfaat yang kita dapatkan ya, setidaknya tabungan itu akan meminimalisir atau bahkan menghindari kita dari “besar pasak daripada tiang” ketika ada kebutuhan dan mendesak sewaktu-waktu. So, tidak perlu lama-lama berpikir untuk konsisten menabung, kan? Yuk, semangat menabung ^_^

"Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Share Tips Menabungmu bersama Blog Emak Gaoel dan Cermati"





2 komentar:

  1. Iya sebenarnya receh itu harta tersembunyi ya mak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha..iya harta tersembunyi yang sering dicari-cari saat akhir bulan :D makasii uda berkunjung ya mbak ^_^

      Hapus

terima kasih atas kunjungannya, silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan dan tidak mengandung sara