Selasa, 04 Agustus 2015

Sudahkah Kita Memuliakan Orang Tua Kita?

Posted by Unknown on 02.33 with 2 comments
Hmm... Lagi jadi trending topic neh kayaknya tentang bagaimana seharusnya seorang anak memperlakukan orang tua. Beberapa hari ini saya melihat ada banyak orang yang membagikan kumpulan meme berjudul “orang tua sebagai...vs orang tua sepatutnya”. Mengapa saya katakan jadi trending topic? karena postingan tersebut di share lebih dari 20.000 kali, entah yang meng-share tersebut setuju atau tidak dengan postingan itu saya tidak mencari tahu sampai sejauh itu, hehe.. yang jelas dari kumpulan meme tersebut saya menangkap yang paling kena adalah orang yang nitipin anaknya ke orang tuanya

Saya pribadi tidak bermaksud menghakimi sih, soalnya memang bukan hakim, hakim paling adil itu kan Allah, manusia hanya “pemain” dan tidak ada namanya dalam sebuah kompetisi pemain merangkap menjadi hakim permainan, karena kalo ada akan cenderung memenangkan diri sendiri, nggak fair jadinya ;)

Hanya saja, saya jadi teringat pada sebuah acara ceramah di TV yang dipandu oleh penceramah kondang Mamah Dedeh, waktu itu beliau bilang nitipin anak ke orang tua, yang mana si anak juga harus di urus oleh orang tua segala tetek bengeknya adalah bentuk kedzaliman anak terhadap orang tua (beliau juga menyebutkan sebuah ayat untuk mempertegas statement beliau tersebut). Kemudian ada seorang ibu di bangku penonton bertanya, “Mah, kalo yang mau orang tuanya sendiri gimana? Kalo orang tuanya seneng-seneng aja, nggak keberatan gimana?” terus Mamah Dedeh menjawab, “Bu, itu perintah Allah ya, kalo mau protes atau banyak nanyak, langsung ke Allah saja yang bikin aturan” hihii...kita yang sudah pernah beberapa kali melihat beliau tampil, pasti tahu ya bagaimana gaya ceramah beliau ^_^

Tidak bisa dipungkiri memang, bahwa terkadang pihak si nenek-kakek lah yang meminta atau bahkan “memaksa” sendiri untuk merawat si cucu, entah karena ingin anaknya menjadi anak yang membanggakan dengan karirnya, merasa kesepian, atau hal lain (meskipun mereka juga ada yang mengeluh bagaimana repot dan capeknya mengurus anak). Tanpa sadar, bahwa usia semakin menua dan bekal hidup di alam yang kekal harus segera dipersiapkan, dan membiarkan anak mereka untuk hidup mandiri dengan bagaimana mengatur rumah tangganya sendiri.

Namun kita juga harus adil untuk tidak menutup mata, bahwa di luar sana ada orang tua yang sangat mengharapkan anak mereka bekerja, bukan buat bangga-banggaan, tetapi karena mereka bergantung secara materi kepada anak mereka. Tidak semua orang memiliki orang tua yang tenang menjalani masa tua karena sudah terjamin dengan dana pensiunan, usaha yang mapan, fisik dan pikiran yang masih sehat, bukan? Jika orang tua atau anak adalah seorang single fighter dengan kehidupan yang jauh dari cukup bagaimana mungkin mereka tidak berjuang untuk hidup dengan bekerja, ingat, kita tinggal di negara yang mana seorang janda tidak ditanggung oleh negara bukan? Cmiiw.

Tidak menitipkan anak pada orang tua, bukan berati kita sudah menjadi anak yang baik kepada orang tua, sudah sempurna bakti kita kepada mereka, coba kita intropeksi diri pada hal-hal yang lain..
Tidak menitipkan anak pada orang tua, tapi sering berkata kasar pada orang tua :(
Tidak menitipkan anak pada orang tua, tapi jarang berkomunikasi, menyambung silaturrahim, memberi kabar pada orang tua :(
Tidak menitipkan anak pada orang tua, tapi  ketika ada kelebihan rejeki tidak ingat untuk berbagi pada orang tua :(
Tidak menitipkan anak pada orang tua, tapi alpa menyebut nama mereka dalam doa :(


Sesungguhnya, ada begitu banyak bakti kepada orang tua yang harus kita tunaikan. Pun ketika telah kita lakukan rasanya tidak akan pernah cukup untuk membalas segala hal yang telah mereka lakukan kepada kita. Semoga Allah memudahkan kita untuk menjadi anak yang berbakti kepada orang tua. Sangat adil jika semua kita kembalikan kepada masing-masing yang menjalani. Semoga mereka yang saat ini menitipkan anaknya kepada orang tua, adalah benar-benar karena darurat dan dengan alasan yang diperbolehkan syariat, bukan karena keenakan, tetap memperhatikan “me time” orang tua, kesehatan, serta waktu mereka bermunajat kepada Allah, jika perlu bisa dicarikan asisten yang meringankan pekerjaannya, mengingat usia mereka sudah menyenja, kekuatan fisik semakin berkurang, semoga Allah memuliakan orang tua kita. Semangat birrul walidain ^_^



sumber

2 komentar:

  1. Aamiin..aamiin, semoga Allah memuliakan orang tua kita ya Mbak..

    BalasHapus
  2. setuju banget dengan tulisan ini....kita yg muda saja terkadang kualahan mengasuh anak, bayangkan yang tua...

    BalasHapus

terima kasih atas kunjungannya, silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan dan tidak mengandung sara