Hmm... Lagi jadi
trending topic neh kayaknya tentang bagaimana seharusnya seorang anak memperlakukan
orang tua. Beberapa hari ini saya melihat ada banyak orang yang membagikan
kumpulan meme berjudul “orang tua sebagai...vs orang tua sepatutnya”. Mengapa saya
katakan jadi trending topic? karena postingan tersebut di share lebih dari
20.000 kali, entah yang meng-share tersebut setuju atau tidak dengan postingan
itu saya tidak mencari tahu sampai sejauh itu, hehe.. yang jelas dari kumpulan
meme tersebut saya menangkap yang paling kena adalah orang yang nitipin anaknya
ke orang tuanya
Saya pribadi tidak
bermaksud menghakimi sih, soalnya memang bukan hakim, hakim paling adil itu kan
Allah, manusia hanya “pemain” dan tidak ada namanya dalam sebuah kompetisi
pemain merangkap menjadi hakim permainan, karena kalo ada akan cenderung
memenangkan diri sendiri, nggak fair jadinya ;)
Hanya saja, saya
jadi teringat pada sebuah acara ceramah di TV yang dipandu oleh penceramah
kondang Mamah Dedeh, waktu itu beliau bilang nitipin anak ke orang tua, yang
mana si anak juga harus di urus oleh orang tua segala tetek bengeknya adalah
bentuk kedzaliman anak terhadap orang tua (beliau juga menyebutkan sebuah ayat
untuk mempertegas statement beliau tersebut). Kemudian ada seorang ibu di
bangku penonton bertanya, “Mah, kalo yang mau orang tuanya sendiri gimana? Kalo
orang tuanya seneng-seneng aja, nggak keberatan gimana?” terus Mamah Dedeh
menjawab, “Bu, itu perintah Allah ya, kalo mau protes atau banyak nanyak,
langsung ke Allah saja yang bikin aturan” hihii...kita yang sudah pernah
beberapa kali melihat beliau tampil, pasti tahu ya bagaimana gaya ceramah
beliau ^_^
Tidak bisa
dipungkiri memang, bahwa terkadang pihak si nenek-kakek lah yang meminta atau
bahkan “memaksa” sendiri untuk merawat si cucu, entah karena ingin anaknya
menjadi anak yang membanggakan dengan karirnya, merasa kesepian, atau hal lain
(meskipun mereka juga ada yang mengeluh bagaimana repot dan capeknya mengurus
anak). Tanpa sadar, bahwa usia semakin menua dan bekal hidup di alam yang kekal
harus segera dipersiapkan, dan membiarkan anak mereka untuk hidup mandiri
dengan bagaimana mengatur rumah tangganya sendiri.
Namun kita juga
harus adil untuk tidak menutup mata, bahwa di luar sana ada orang tua yang sangat
mengharapkan anak mereka bekerja, bukan buat bangga-banggaan, tetapi karena
mereka bergantung secara materi kepada anak mereka. Tidak semua orang memiliki
orang tua yang tenang menjalani masa tua karena sudah terjamin dengan dana
pensiunan, usaha yang mapan, fisik dan pikiran yang masih sehat, bukan? Jika orang
tua atau anak adalah seorang single fighter dengan kehidupan yang jauh dari
cukup bagaimana mungkin mereka tidak berjuang untuk hidup dengan bekerja,
ingat, kita tinggal di negara yang mana seorang janda tidak ditanggung oleh
negara bukan? Cmiiw.
Tidak menitipkan
anak pada orang tua, bukan berati kita sudah menjadi anak yang baik kepada
orang tua, sudah sempurna bakti kita kepada mereka, coba kita intropeksi diri
pada hal-hal yang lain..
Tidak menitipkan
anak pada orang tua, tapi sering berkata kasar pada orang tua :(
Tidak menitipkan
anak pada orang tua, tapi jarang berkomunikasi, menyambung silaturrahim,
memberi kabar pada orang tua :(
Tidak menitipkan anak
pada orang tua, tapi ketika ada
kelebihan rejeki tidak ingat untuk berbagi pada orang tua :(
Tidak menitipkan
anak pada orang tua, tapi alpa menyebut nama mereka dalam doa :(
Sesungguhnya, ada begitu banyak bakti kepada orang tua yang harus kita
tunaikan. Pun ketika telah kita lakukan rasanya tidak akan pernah cukup untuk
membalas segala hal yang telah mereka lakukan kepada kita. Semoga Allah
memudahkan kita untuk menjadi anak yang berbakti kepada orang tua. Sangat adil
jika semua kita kembalikan kepada masing-masing yang menjalani. Semoga mereka yang
saat ini menitipkan anaknya kepada orang tua, adalah benar-benar karena darurat
dan dengan alasan yang diperbolehkan syariat, bukan karena keenakan, tetap
memperhatikan “me time” orang tua, kesehatan, serta waktu mereka bermunajat
kepada Allah, jika perlu bisa dicarikan asisten yang meringankan pekerjaannya, mengingat
usia mereka sudah menyenja, kekuatan fisik semakin berkurang, semoga Allah
memuliakan orang tua kita. Semangat birrul walidain ^_^
sumber |
Aamiin..aamiin, semoga Allah memuliakan orang tua kita ya Mbak..
BalasHapussetuju banget dengan tulisan ini....kita yg muda saja terkadang kualahan mengasuh anak, bayangkan yang tua...
BalasHapus