Kamis, 02 Juli 2015

Resolusi Lebaranku: Sederhana dan Bermakna di Hari Nan Suci

Posted by Unknown on 20.32 with No comments
Bulan Ramadan telah memasuki setengah perjalanan, sungguh tidak terasa hari kemenangan sudah di depan mata. Berbicara tentang hari kemenangan yang sering kita sebut sebagai istilah lain dari Hari Raya Idul Fitri, tidak lepas dari berbagai macam tradisi di dalamnya yang sudah lama kita jalani. Tradisi yang sering saya temui di lingkungan sekitar saya biasanya adalah seputar silaturrahim, mudik, dan bagi-bagi angpao.

Kegiatan Silaturrahim tidak jauh-jauh dari berkunjung ke rumah tetangga, saudara, sahabat, dan rekan kerja serta handai taulan lainnya. Bersilaturrahim adalah tradisi yang sangat umum yang dapat dipastikan dilakukan oleh semua orang muslim ketika lebaran. Lebaran memang moment yang sangat tepat untuk menyambung dan mempererat kembali hubungan yang sempat renggang dikarenakan oleh rutinitas masing-masing. Silaturrahim bagi saya bukan hanya mendekatkan fisik, terlebih juga hati. Tidak heran jika saat lebaran kita juga saling bermaaf-maafan untuk kesalahan yang telah kita lakukan dimasa lalu baik yang disengaja maupun tidak.

Tradisi lain yang dilakukan bagi sebagian orang termasuk saya adalah mudik, kebetulan saya dan suami adalah pasangan yang berasal dari kota yang berbeda. Karena jarak dari rumah orang tua yang panjang dan memakan waktu yang cukup lama, kami tidak bisa sering-sering berkunjung kesana, alasannya capek kalau harus sering-sering, belum lagi tidak bisa menginap lama, dan pertimbangan efisiensi dana tentunya, hehehe. Sehingga, lebaran adalah waktu yang tidak pernah kami lewatkan untuk mudik ke kampung halaman.

Last but not least, yang paling ditunggu-tunggu yaitu bagi-bagi angpao alias salam tempel. Angpao identik dengan anak-anak, tetapi dalam tradisi keluarga saya bagi-bagi angpao tidak hanya bagi anak kecil bahkan orang dewasa seusia saya kadang masih kecipratan yang namanya angpao. Angpao memang bukan sesuatu yang wajib, tidak perlu dipaksakan apabila memang tidak mampu, memaksakan diri hanya akan menjauhkan kita dari esensi makna Idul Fitri sendiri bukan? Sudah mampu menunaikan kewajiban membayar zakat fitrah tentu sudah sangat bersyukur sekali. Tetapi jika kita memiliki kelebihan rejeki tidak ada salahnya memberikan angpao kepada sanak keluarga, terlebih keponakan-keponakan yang pasti sudah pada harap-harap cemas nih, kalau tidak waktu lebaran kapan lagi dapat angpao, hihii.

Tidak dapat dipungkiri bahwa pada saat lebaran kebutuhan jadi meningkat, sehingga anggaran pun otomatis ikut meningkat. Contohnya, untuk dapat menjalani tradisi lebaran seperti yang saya sebutkan di atas tentu tidaklah gratis. Pada saat moment silaturrahim, kita butuh memberi suguhan berupa camilan, atau bahkan makanan berat seperti beberapa orang yang menghindangkan makanan khas lebaran yaitu ketupat. Tidak lain tujuannya adalah untuk menjamu tamu yang datang, agar mereka merasa nyaman dan tidak kering kerongkongan pada saat mengobrol panjang. Selain itu, sebagian kita mungkin juga butuh anggaran lebih pada saat lebaran untuk membeli pakaian baru, yang dipakai saat akan bersilaturrahim. Untuk mudik pun demikian, agar suasana mudik nyaman, kita harus memastikan kendaraan yang kita naiki dalam kondisi yang baik, entah kendaraan pribadi maupun umum, sehingga tidak heran ya kalau harus siap anggaran khusus untuk perawatan di bengkel ataupun untuk kenaikan tarif kendaraan umum. Apalagi untuk bagi-bagi angpao, bagi yang melakukannya tentu harus siap-siap dana ekstra dan rinci, jangan sampai ada yang kelewat dan tidak kebagian, nanti bisa-bisa iri, duh tidak enak kan ya di hari yang suci ada penyakit hati.

sumber


Lebaran memang membutuhkan dana yang lebih, namun bukan berarti harus berlebihan dan memaksakan diri, cukup lakukan semampu kita dan sepantas yang kita bisa. Tidak perlu menjadikan orang lain sebagai tolok ukur, kita tidak ingin bukan, selepas hari raya kemenangan yang kita dapati justru adalah kekalahan? Kekalahan akibat tidak dapat mengendalikan hawa nafsu sehingga terlalu banyak belanja ini dan itu, yang berujung tekor alias merugi. Bagi saya salah satu “penyelamat” untuk menyambut lebaran adalah tabungan.   Seperti yang kita tahu salah satu fungsi tabungan adalah untuk persiapan atau jaga-jaga apabila suatu saat kita memerlukan anggaran lebih. Tabungan ini sangat cocok dimanfaatkan pada saat lebaran. Untuk itu, sejak beberapa bulan yang lalu saya berusaha konsisten menabung dengan tujuan untuk persiapan lebaran. Resolusi saya adalah saya ingin Idul Fitri saya lebih bermakna dan berjalan dengan sederhana, sehingga tabungan saya akan saya gunakan dengan sebaik-baiknya bukan sepuas-puasnya :). Berbicara soal tabungan itu gampang-gampang susah menurut saya, apalagi terkadang niat naik-turun, dan godaannya banyak. Beruntung sekarang ada cermati.com, start-up yang bergerak dibidang teknologi finansial. Dengan cermati, saya bisa mendapatkan informasi mengenai jenis tabungan mana yang cocok bagi saya, dan juga perbandingan dari bank yang satu ke bank yang lainnya. Apalagi cermati tidak hanya memberikan informasi seputar produk finansial, tetapi juga tips-tips seputar pengelolaan finansial dan artikel menarik lainnya, sepertinya saya juga harus mengintip produk tabungan anak juga nih, ya daripada uang angpao anak berakhir di domper mamanya, hehehe. Yuk, mumpung masih ada waktu persiapkan dana lebaran dengan cermat, agar lebaran semakin terasa nikmat. 

sumber

0 komentar:

Posting Komentar

terima kasih atas kunjungannya, silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan dan tidak mengandung sara