Senin, 28 Oktober 2013

jika saat ini aku berada di 20 tahun yang lalu

Posted by Unknown on 06.31 with No comments


Gerimis turun selepas maghrib, setelah menunaikan sholat aku meninabobokan putri kecilku sambil menyusuinya di ranjang. Hawa sejuk yang dibawa oleh rintik hujan menambah nikmat suasana. Sesudah anakku tidur, aku beranjak ke ruang tengah, suara petir yang sesekali terdengar membuatku enggan untuk meraih remote menyalakan TV. Ku raih HP di meja dan mulailah aku untuk online.. online.. :D suamiku juga berada di ruang tengah, lebih dulu dia disana sedang duduk di karpet dan sepertinya sedang asyik menatap layar HPnya juga. 

“bunda…” panggil suamiku.

“hmm…” jawabku dengan tidak mengalihkan pandanganku dari HP yang kupegang.

“seandainya bunda saat ini hidup ketika 20 tahun yang lalu, kira-kira apa yang sedang bunda lakukan?” Tanya suamiku.

“maksudnya gimana tow?” tanyaku balik

“maksudnya kalo seandainya saat ini bunda berada di waktu 20 tahun yang lalu, waktu dimana nggak ada HP, apalagi facebook, kira-kira bunda sedang apa sekarang?”

“hehehe….” Tiba-tiba aku meringis geli. “hmm… sedang apa ya? Mungkin sedang konsentrasi bikin kue di dapur yah..” jawabku. Aku sendiri tidak begitu yakin kira-kira apa yang sedang aku lakukan saat ini pada waktu 20 tahun yang lalu.

“berarti HP menghambat bunda bikin kue ya..?” tanyanya setengah menyimpulkan.

Jleb!! Hmm… disindir nih, eh tapi tadi kan suami juga sedang asyik dengan HPnya. Mungkin suami bukan ingin menyindir, tapi sekedar ingin menanyakan sesuatu yang juga menjadi pertanyaan untuk dirinya. 

20 tahun yang lalu, waktu itu aku sekitar umur 4 tahun, barang teknologi yang ada di rumahku yang bisa aku nikmati saat itu adalah radio dan TV itupun TV tanpa remot dengan hanya beberapa channel  tidak sebanyak seperti sekarang ini. Jangankan HP yang dipegang setiap penghuni rumah, telepon saja tidak ada, waktu itu wartel laku banget. Tidak semua rumah memasang telepon, biasanya yang memiliki telepon adalah suatu instansi atau orang-orang yang memang sangat membutuhkan komunikasi menggunakan telepon sewaktu-waktu. Selain wartel yang laku, kantor pos dulu juga sangat laku, karena orang juga saling mengirim kabar melalui surat, dan itu tidak dilakukan setiap hari, bisa sebulan sekali atau malah beberapa bulan sekali.

20 tahun yang lalu dan sekarang jelas berbeda jauh, salah satunya perkembangan di bidang teknologi. Teknologi komunikasi misalnya, jika dulu telepon dan surat adalah sarana yang sangat diandalkan untuk komunikasi jarak jauh, sekarang kita sudah punya fasilitas sendiri yang portable seperti HP atau ada juga internet, mau komunikasi kapanpun, dimanapun, selama apapun bisa, asal tidak ada kendala dengan pulsa dan sinyal, hehehe.. :D
Teknologi memang memudahkan, tetapi juga bisa menambah tingkat kekhawatiran. Aku teringat cerita dosenku, waktu jaman beliau kuliah orang tua di jaman itu benar-benar  “ikhlas” dan tidak terlalu banyak pikiran melepas kepergian anaknya ke rantau untuk mencari ilmu. Syukur bisa memberikan kabar lewat surat kalo tidak ya sudah, cuma bisa menyampaikan kerinduan lewat doa saja. Beda seperti sekarang mungkin ketika kita sedang pergi ke luar kota, belum sampai tujuan pun di tengah jalan kita bisa mengabarkan kondisi saat itu, tetapi jika sudah sampai waktu prediksi tiba di tujuan belum juga mengirim kabar, orang rumah bisa resah, “kok belum sms ya..”, “kok belum kasih kabar ya..”, “di sms kok tidak dibalas, ditelepon nggak diangkat, ada apa ya..” dst. Belum lagi dampak teknologi yang bikin nyandu, kalo yang aku alami jaman internet masih baru, online hanya diwaktu luang, kalo  sekarang selalu meluangkan waktu untuk internet. Hehehe… pantas saja pernah ada celetukan “medsos, menjauhkan yang dekat, mendekatkan yang jauh” hohoho..

Well, kalo saat ini aku disuruh hidup seperti keadaan teknologi 20 tahun silam, jujur tidak sanggup, berasa makhluk paling kudet mungkin ya.. tidak dipungkiri teknologi memang dibutuhkan, buat nasehat ke diri sendiri saja untuk bisa menggunakannya dengan baik dan bijak. Eits, waktunya melakukan “serangan balik” ke ayah.. xixixi
“kalo ayah sendiri gimana? Apa yang ayah lakukan seandainya ayah sekarang berada di waktu 20 tahun yang lalu?” tanyaku balik.
“ayah…? Hmmm…. Kalo ayah sekarang ada di 20 tahun  yang lalu, ayah……sedang nemenin bunda bikin kue…hehehehe…”
*Gubraaaaak* XD

0 komentar:

Posting Komentar

terima kasih atas kunjungannya, silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan dan tidak mengandung sara